Untuk menyongsong album keduanya, “Tirani Mati” yang rencananya akan dirilis awal tahun depan via Armsterch Records, band metal asal Bandung, Nectura berencana menggelar tur promosi. Tidak tanggung-tanggung, mereka langsung mengeksekusinya di negara-negara tetangga, tepatnya di Malaysia dan Singapura. Tur berjudul “Tirani Mati South East Mini Tour” tersebut digagas oleh Embrace Records, dan akan digelar pada 1,2,3 Oktober 2016 di The Key, Melaka (Malaysia), Secret Venue (Singapura) dan Embrace Hall, Johor Bahru (Malaysia).

Ide menggelar tur ke luar negeri tersebut sebenarnya tidak sengaja. Tadinya, menurut Hinhin Akew – gitaris Nectura yang dihubungi Musikeras – Nectura justru berencana menjalani tur di Pulau Jawa dan Bali. Adalah Tomi, gitaris band crossover hardcore/trash metal asal Bandung, Godless Symptoms yang melontarkan usulan menggelar tur di luar Indonesia.

“Awalnya kami tidak merencanakan untuk Mini Tur SEA. (Tapi) Setelah menghubungi teman-teman yang ada di beberapa kota tujuan di pulau Jawa itu, ternyata kami mendapatkan biaya produksi yang cukup fantastis jika dikalkulasi. Setelah berembuk, akhirnya kami mencoba sharing dengan Tomi. Akhirnya dia merekomendasikan untuk mini tur di SEA, karena sebelumnya dia dan bandnya pernah melakukan tur serupa. Kami pun setuju dan menata segala sesuatunya: pembiayaan, trasnportasi, dan akomodasi. Intinya, lokasi-lokasi pilihan kami adalah kota-kota yang pernah dikunjungi oleh Godless Symptoms dan teman-teman lainnya dengan pertimbangan banyak teman-teman di sana yang dapat membantu kelancaran kami saat tur.”

Demi kelancaran tur ini, Nectura telah melakukan sejumlah persiapan. Mulai dari melengkapi dokumen untuk pembuatan dan perpanjangan paspor hingga ke urusan musik tentunya. “Kami menambah jam latihan dan pembentukan konsep pertunjukan yang akan disajikan di sana. Kami latihan dua kali seminggu selama 2 jam. Total lagu yang akan dibawakan sekitar 8-9 lagu,” ungkap Akew.

Materi album kedua Nectura nantinya – yang terlebih dahulu sudah dipanaskan lewat peluncuran single (juga) bertajuk “Tirani Mati” pada Agustus lalu – sedikit berbeda dibanding album sebelumnya. Sedikit bocoran, kini bergabung dua personel baru yang secara langsung mempengaruhi pengolahan musiknya, yaitu Abo (gitaris) dan Pringga (sequencer). Kehadiran mereka memberi pengaruh positif dari segi musikal.

“Jika di album pertama lebih kental  ke arah Skandianavian Metal,” kata Akew, “Maka di album ini kami coba eksplorasi dengan menyertakan beberapa riff  yang bernuansa New Wave American Metal, tanpa meninggalkan ciri khas kami seperti progresi kord, bentuk lagu, dan pengolahan melodi vokal yang singable.”

Selain itu, kata Akew, juga ada balutan atmosfir ‘futuristic” dari sequencer yang cukup memberi warna baru di tubuh Nectura. “Bergabungnya kami dengan Armsterch Records juga memberi banyak masukan positif karena Santo (pemilik Armsterch Records) mempunya perspektif yang berbeda dengan kami. Sedikit pembenahan beberapa lini seperti dram, vokal, dan riff gitar. Intinya, di album ini kami berusaha untuk sedikit keluar dari zona nyaman kami.”

Nectura adalah sebuah band melodic death metal baru dengan wajah-wajah lama. Awalnya diperkuat Owang (vokal) serta dua mantan personel band Beside, yakni Akew dan Paneu (bass). Formasi mereka lantas dibantu pula oleh Soni Reffali (dram) dan Gangan “Forgotten” (gitar) untuk kebutuhan manggung. Referensi musik Nectura antara lain datang dari band-band seperti Soilwork, In Flames, Iron Maiden, Scar Symmetry, Pantera, Fear Factory, Motorhead, Muse, Foo Fighters, Nile, Forgotten dan Beside. Awal Juli 2012, Nectura merilis dua lagu debut secara gratis, yakni “Threat Minority” dan “Crossing Coward” melalui situs www.reverbnation.com/nectura, yang lantas disusul dengan perilisan album penuh berjudul “Awake to Decide”.