RDLG, unit rock asal Jakarta Selatan yang diperkuat formasi Armando Mamangkey (vokal), Irsyad Agni (gitar), Kevin Patrick (bass) dan Gethzamani Christian (dram) memproduseri sendiri penggarapan album mini (EP) terbarunya, yang bertajuk “Judi” (Rekaman POTS). Sebelumnya, jalan menuju perilisannya telah disibak oleh empat single, yakni “Hambar”, “Podcast Blues”, “Sadar” dan “Tante Lollipop”.

Khusus “Tante Lollipop”, RDLG menerapkan konsep yang berbeda. Lebih straightforward. Dihadirkan sebagai sebuah lagu yang abstrak dan egois. Setidaknya itu yang dilontarkan oleh Gethzamani Christian, yang menulis lagu tersebut. “Tante Lollipop” lahir dari inspirasi Gethza saat berdiskusi dengan seseorang yang berumur jauh di atasnya, mulai dari masalah sosial, budaya, ekonomi, politik, sampai satwa, polusi, dan kemacetan ibukota.

Lebih jauh, Gethza menyebut lagu “Tante Lolipop” tersebut ibarat membohongi pembohong atau protes ke yang protes. “Sengaja gue gunain nama yang terkesan ‘blue material‘ karena lo tau sendiri lah ya, lollipop dan perempuan ketika digambarkan dalam sebuah karya apa pun itu juga sering merujuk pada interpretasi yang sensual. Padahaaaallllll enggak juga, lo pasti ngertilah. Bagi gue, hal tersebut sangat cocok untuk menggambarkan kondisi gue dan sekitar gue pada saat itu,” jabar Gethza via siaran persnya.

Proses rekaman “Judi” berlangsung selama sebulan, dimulai sejak akhir Agustus sampai akhir September 2019. Seluruh trek EP yang diedarkan label Rekaman POTS tersebut direkam sendiri di rumah Irsyad, di Kuningan dan Kebon Jeruk.

“Trek dari ‘Judi’ merupakan karya dari masing-masing empunya lagu. ‘Hambar’ adalah karya Armando, ‘Podcast Blues’ dari Irsyad, ‘Sadar’ dari Kevin, dan ‘Tante Lollipop’ ciptaan Gethza. Dari keseluruhan EP ‘Judi’, (lagu) ‘Sadar’ jadi lagu paling tua yang pernah diciptakan oleh RDLG. Kemudian disusul dengan ‘Hambar’ ditulis Armando dan diciptakan bersama Irsyad sekitar tiga tahun lalu. Kalau ‘Tante Lollipop’ merupakan karya murni dari Gethza yang kemudian dimasukkan ke dalam track RDLG. Lalu, ‘Podcast Blues’ merupakan lagu paling terakhir yang diciptakan Irsyad saat proses rekaman ‘Judi’ berlangsung. Tanpa ada latihan sebelumnya, lagu ini hanya melewati proses hearing dan briefing ke setiap personel sebelum akhirnya direkam,” urai pihak band kepada MUSIKERAS, mengungkapkan.

Rock, blues, pop, bossa bahkan folk menjadi elemen musik yang melekat kuat di setiap lagu garapan RDLG, yang lantas dipadukan dengan referensi dari tiap personel. Dan selain itu, konsep musik di EP “Judi” mereka deskripsikan sebagai sebuah keegoisan.

“Setiap personel dibebaskan meramu musik sesuai keegoisannya, dan setiap personel diperbolehkan untuk tidak mendengarkan masukan dari yang lainnya. Namun ini secara personal.”

RDLG sendiri terbentuk sejak 2010 lalu, dan sudah mengalami beberapa kali pergantian personel. Saat ini, RDLG sudah formasi ke-13. “Tante Lollipop” dan EP “Judi” sudah bisa didengarkan di berbagai kanal digital seperti Spotify, Joox, Deezer dan Apple Music. (aug/MK02)

.