Unit sludge metal asal Bandung, Jawa Barat yang sudah menggeliat di skena ‘bawah tanah’ sejak 2010 silam ini, kembali menghidupkan eksistensi album studio keduanya, “Celestial Verses”. Karya rekaman kolektif tersebut, sebelumnya sudah dirilis Ssslothhh via Disaster Records pada 19 Desember 2019 lalu, dalam format fisik CD.

Tapi kali ini lebih istimewa. Untuk pertama kalinya, “Celestial Verses” dihadirkan dalam kemasan piringan hitam (vinyl) 180 gram format 12 inchi. Dan edisi ini, hanya dicetak terbatas atau eksklusif, sebanyak 150 keping. Tapi berbeda dibanding versi CD, di rilisan spesial tersebut disematkan trek bonus “Eulogy Ti The Passing”, lagu yang sebelumnya termuat dalam album kompilasi Grimloc Records, “Dasawarsa Kebisingan” (2020). 

Apa alasan utama Ssslothhh memutuskan menghadirkan “Celestial Verses” dalam wujud piringan hitam? 

Simpel. Karena seluruh personelnya, yakni Vinsensius “Dede” Widi Sulistya (gitar/vokal), Angga Kusuma (gitar), Dinarson “Dinar” Gandhy (dram) dan Syahroni (bass) mengaku merupakan pengonsumsi musik dari perangkat analog tersebut. “Maka kami mengajak Disaster Records untuk merilis ulang (album kami) dalam format piringan hitam,” seru pihak band kepada MUSIKERAS, mengungkapkan.

Album “Celestial Verses” sendiri awalnya beramunisikan delapan komposisi berat, termasuk “Pedestal” dan “March To The Phantom Phase”, yang sebelumnya masing-masing dilepas sebagai lagu rilisan tunggal. Sebagai nomor pembuka menuju peletupan album.

“Sebuah musik yang ber-genre atomospheric sludge metal yang heavy dan juga tight,” ujar Ssslothhh lagi, mengurai konsep musiknya keseluruhan.

.

.

Tapi secara khusus, Ssslothhh menyebut lagu yang berjudul “Central” sebagai komposisi yang memberi tantangan tersendiri saat mengeksekusi rekamannya. “Karena di lagu tersebut ada keadaan teknis dimana metronom atau temponya naik-turun, juga salah satu lagu kami yang agresif juga bertempo cepat dibandingkan biasanya.”

Dalam penggarapan “Celestial Verses” keseluruhan, Ssslothhh menyerap energi dari tiga band metal dunia yang mereka akui lumayan banyak memberi pengaruh terhadap cetak biru identitas musik Ssslothhh. Mereka adalah Neurosis, Russian Circles dan Tool “Tiga band tersebut memberi pengaruh besar terhadap kami sejak awal.”

Sebelum “Celestial Verses”, Ssslothhh sendiri sudah menghasilkan dua karya rekaman, yakni album mini (EP) “Infinite Fracture” (2012) yang dirilis via Grieve Records dan WHMH Records serta album penuh “Phenomenon” (2013) via Grimloc Records. Namun dari segi musikal ada perbedaan terapan yang cukup signifikan di “Celestial Verses”, jika dibandingkan dengan dua karya tadi. 

“Cara kami menulis lagu jadi terasa berbeda, karena sekarang ada dua gitar. Jadi secara teknis pun banyak sekali eksperimen yang kami lakukan ketika workshop album kedua ini. Selain itu, dari segi grafis pun, artwork sampul kami yang dikerjakan oleh Vidi (Nurhadi) dari Maternal pun prosesnya cukup menarik. Setelah brainstorming, Vidi memutuskan untuk merepresentasikannya dengan cara dilukis di kanvas besar,” urai Ssslothhh kepada MUSIKERAS pada Desember 2019 silam.

Saat ini, Ssslothhh yang awalnya mendapatkan inspirasi namanya dari hewan Kukang (Sloth) ini tengah menjalani tahapan akhir dari workshop untuk materi EP terbaru mereka. Rencananya mulai Oktober 2023 mendatang akan dimulai proses rekamannya. Tapi sejauh ini, mereka belum memastikan kapan EP tersebut akan dirilis. Tapi yang jelas, Ssslothhh menargetkan bisa segera diluncurkan tahun depan.

“Celestial Verses” versi piringan hitam sudah tersedia sejak 25 September 2023 lalu, yang dibanderol seharga Rp 420.000, plus iringan dua merchandise berupa tshirt yang menampilkan karya ilustrasi dari Vidi Nurhadi dan Aulia Effendy. (mdy/MK01)

.

.