Bearfours melampiaskan sebuah sekuel dari cerita di lagu rilisan tunggal mereka sebelumnya, lewat karya terbarunya yang bertajuk “Holiness”. Menceritakan seseorang yang punya dua kepribadian, yakni jahat dan baik. Lalu dia ingin menghilangkan sisi jahat tersebut. Ketika kemudian ia bertemu dengan seorang pria misterius yang memberinya keturunan, lalu sisi jahat dia pun perlahan menghilang.
Sebelumnya, sejak terbentuk pada 23 Maret 2021 lalu, unit modern metalcore asal Depok yang dihuni formasi vokalis Bella Fuziati, gitaris Aburizal ‘Ichal’ Bakri, bassis Muhamad Ridwan dan dramer Denny Kurnias ini sudah memperdengarkan dua karya tunggal. Masing-masing berjudul “Fwb (Friends with Benefits)” yang dilepas pada 24 September 2021 dan “Lair of Hate” pada 22 April 2022.
Lewat “Holiness”, Bearfours ingin memberikan sebuah persembahan yang spesial sekaligus pengingat untuk para penikmat musik mereka di “Lair of Hate”, bahwa Bearfours kembali hadir dengan memberikan warna yang berbeda. “Holiness” diciptakan karena Bearfours ingin menunjukkan sisi musik mereka yang tetap heavy dan gelap. Seperti yang tersirat di visualisasi video musik “Holiness”, yang disutradarai sendiri sang vokalis, bekerja sama dengan Nous Production.
Peracikan “Holiness”, seperti biasa berawal dari gitaris Ichal yang menyusun riff-riff sebagai patokan. Ia merekam materi mentahnya di Nous Production, milik bassis Ridwan. Lalu setelah itu, menyusul panduan isian dram yang direkam secara profesional oleh Denny. Namun berbeda dibanding dua rilisan sebelumnya, “Holiness” ternyata lumayan menghabiskan waktu lama proses perekamannya. Termasuk ke proses pemilihan tipe sound, pemilihan karakter dram hingga pentaan suara keseluruhan. Untuk kebutuhan rekaman dram sendiri, Bearfours mendapat dukungan dari SJC Drums Indonesia, dan mendapat arahan teknis dari Alex Luhulima, sound engineer panggung untuk band Last Child. “Kami sangat puas dengan hasil akhir dari rekaman dram tersebut,” seru Bearfours kepada MUSIKERAS, meyakinkan.
Setelah seluruh instrumentasi rampung direkam, giliran Bella menyerahkan lirik dan konsep lagu kepada seluruh personel untuk disempurnakan lagi. Untuk proses pengisian synth, strings section serta efek-efek lainnya di “Holiness”, Bearfours menyerahkannya kepada Yurie Becker dari Adrina Studios. Keseluruhan proses produksi rekaman akhirnya berhasil mereka rampungkan dalam waktu kurang lebih dua bulan. Sementara untuk penataan suara (mixing) serta pelarasan suara (mastering) dieksekusi oleh Aditya Rizki di Adrina Studios.
Modern metalcore masih menjadi titik sentral racikan musik Bearfours di “Holiness”. Mereka kali ini banyak menyuntikkan riff serta isian efek-efek synth modern untuk lagu ini. “Sebenarnya yang bikin keliatan jadi modern metalcore dari pemilihan sampel drum synth dan riff gitarnya aja. Karena kalo dari segi komposisi dan layering di gitar dan vokalnya, banyak juga dari dulu yang menggunakan komposisi seperti ini. Nggak cuma di metalcore saja,” ulas pihak band lagi merinci.
Jika membandingkannya dengan “Fwb (Friends with Benefits)” atau “Lair of Hate”, terapan konsep musik sebenarnya tidak jauh berbeda. Akan tetapi, kata mereka lagi, terapan riffing di gitar kali ini agak lebih berat, plus tambahan sentuhan efek-efek synth modern tadi, serta nuansa vokal yang creepy.
“Untuk referensi musik, kami mencoba ala Bearfours aja. Jadi untuk penilaiannya kami serahin ke pendengar.”
Usai peluncuran tiga lagu, Bearfours sepakat masih akan meneruskan menelurkan karya-karya lepas saja. Mereka baru akan mengemasnya dalam sebuah album jika sudah mencapai lima atau 10 lagu. “Progres yang sedang berjalan saat ini, merampungkan mematenkan part-part yang catchy, heavy dan maskulin.”
“Holiness” yang diedarkan di bawah payung FireFly Records sudah bisa didengarkan di berbagai platform digital sejak 19 Januari 2024. (mdy/MK01)
Leave a Reply