Lagu Baru VOICE OF BACEPROT (VoB), Soroti Keserakahan Manusia

VoB bicara tentang alam di lagu barunya yang bertajuk “Mighty Island”. Sebuah lagu dengan judul yang terasa hening namun bermuatan pesan satir.
vob

Di penggarapan karya terbaru VoB ini, vokalis dan gitaris Firda Kurnia (Marsya), bassis Widi Rahmawati serta dramer Euis Siti Aisah bekerja sama dengan gitaris NTRL dan Darksovls, Christopher Bollemeyer (Coki). Sementara untuk penataan serta pelarasan suara dipercayakan kepada Topan Trinanda.

Tentang tema lagunya, menurut kabar yang disampaikan ke redaksi MUSIKERAS, VoB mencoba nenelisik bagaimana aktivitas manusia, yang ternyata telah menjadi faktor dominan dalam kerusakan lingkungan. 

Kenyataan pahit yang menjadi kabar menyakitkan itu telah membenamkan pikiran Ttrio rock fenomenal asal Jawa Barat ini ke dalam pertanyaan yang cukup pelik: “Apa yang bisa kita perbuat sebagai manusia, sebagai subyek perusak yang dominan untuk menghentikan dominasi itu?

Kini, berangkat dari pertanyaan tersebut, VoB kembali merefleksikan berbagai diskusi yang pernah mereka lewati atau pun lewat buku yang serampangan yang telah mereka baca. Akhirnya kegelisahan itu ditumpahkan menjadi sebuah lagu bertajuk “Mighty Island”.

Lagu yang diedarkan via label Dark Anthem Records ini, dijadikan semacam alarm untuk menampar apatisme, untuk mengingatkan kembali bahwa kita sebagai manusia mesti bertanggungjawab menjaga planet ini agar bisa tumbuh lestari bagi generasi mendatang.

Raungan distorsi di “Mighty Island” terdengar mengalun, menjadi penghantar lirik yang menunjuk manusia sebagai perusak telak ekosistem yang pernah megah dan kaya sebagai penopang kehidupan. Pada bagian lirik yang mengadopsi pepatah berbahasa Sunda, tersirat amarah dan ketakutan akan kehancuran masa depan. 

Lalu mendekati outro lagu, pendengar disajikan lirik berbahasa Sunda, sebuah petuah berbahasa ibu yang sengaja dimasukan oleh penulis lirik, Marsya, untuk menghardik ingatan bahwa manusia sebenarnya pernah memuliakan alam, pernah mesra merawat bumi. 

“Mighty Island” secara gamblang dibuat untuk menggambarkan kehancuran alam yang disebabkan oleh tindakan-tindakan manusia, seperti pemusnahan hutan dan lahan hijau, pencemaran laut, perburuan liar serta perilaku ugal-ugalan manusia yang menjadi penyokong mutlak terjadinya krisis iklim tersebut. 

Para personel VoB menekankan kata ‘island’ di judul lagunya sebagai simbol penghantar rasa getir, bahwa bumi yang dahulu indah, kokoh, dan menjadi sumber beragam kehidupan, kini kian terkikis oleh syahwat keserakahan penguasa, dan ketidakpedulian masyarakat pada eksploitasi barbar berdalih ekonomi, serta ketamak-rakusan pengusaha-pengusaha lalim yang memiliki kekuasaan adi daya untuk mengacak-acak regulasi lingkungan. 

vob

“Kami teramat sadar bahwa menumbuhkan kesadaran (seperti yang telah banyak diupayakan orang-orang) tentang perlunya aksi nyata untuk menjaga keberadaan alam yang sehat adalah proses yang panjang, rumit dan berliku,” tutur Marsya mengungkap misi di balik “Mighty Island”.

Namun, di tengah kecemasan yang kian akut itu, VoB mencoba berupaya untuk memelihara kepercayaan. Bahwa mungkin saja, lagu ini bisa juga menjadi penyeru serta mampu turut mengajak siapa pun untuk tak lantas hanya berhenti setelah merasa punya kesadaran, setelah merasa perlu mengaku waras.

“Lebih dari sekadar itu, mungkin juga lagu ini bisa ikut menjadi sulur bagi siapa pun agar punya kemauan untuk bertindak menyelamatkan alam, menyelamatkan masa depan,” lanjutnya. 

“Kini kami sebenar-benarnya berharap, semoga ada kesadaran yang terbangunkan. Semoga ada kewarasan yang tergugah sebelum semuanya benar-benar terlambat,“ seru Widi menambahkan. 

Sebagai salah satu upaya untuk menggaungkan suara risau itu secara lebih luas, VoB telah merilis video lirik via kanal YouTube resmi Voice of Baceprot. Video tersebut, juga dimaksudkan sebagai pemanasan, sambil menunggu peluncuran resmi materi audio digitalnya, dalam beberapa waktu ke depan.

“Kami juga menganggap langkah (perilisan video) itu sebagai upaya untuk mendapatkan kembali rumah ramah tempat bersemayamnya karya-karya kami,” ujar Marsya berasalan. 

Dramer Siti lalu berpesan kepada siapa pun yang mendengarkan “Mighty Island”; “Terimalah karya kami ini sebagai bukti kecil, bahwa bumi dan manusianya memang pernah ada.”

Video lirik“Mighty Island” bisa disaksikan via tautan ini.

Sejak terbentuk pada 2014 lalu di Garut, VoB tercatat telah tampil di berbagai arena festival ternama di banyak negara Eropa serta Amerika Serikat. Sepanjang Oktober ini, mereka bersiap menjalani rangkaian “Voice Of Baceprot – The Inaugural Australian Tour 2024”, yang bakal mengunjungi Brisbane, Melbourne Adelaide dan Perth.

Sejauh ini, VoB telah meluncurkan album penuh berjudul Retas (2023), album mini (EP) “The Other Side of Metalism (Live Session)” (2021) serta beberapa rilisan tunggal seperti “School Revolution” (2018), “God, Allow Me (Please) to Play Music” (2021), “[NOT] Public Property” (2022), “PMS – Perempuan Merdeka Seutuhnya” (2022) dan “What’s The Holy (Nobel) Today?” (2023). (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts