Terinspirasi oleh musik heavy metal yang energik yang dipadukan dengan fenomena istilah manifesting yang sedang ramai diperbincangkan, Underveins akhirnya melahirkan lagu terbarunya, “Manifestasi”. Istilah tersebut merujuk pada seseorang yang berusaha keras untuk mewujudkan seluruh keinginannya menjadi nyata.
Di lagu yang akan dirilis pada 25 oktober 2024 mendatang, band keras asal Bandung, Jawa Barat bentukan 2021 lalu tersebut kembali mengeksplorasi perpaduan elemen stoner metal, sludge metal dan groove metal di “Manifestasi”.
Para personelnya; vokalis/gitaris Ario Arianto, gitaris Adib Arieqy, bassis Reizaki Arhassa serta dramer Balar Nyalasivaa menonjolkan nuansa stoner metal yang lebih kuat, sambil tetap mempertahankan gaya groove metal yang telah menjadi ciri khas Underveins.
Garukan riff gitar yang terdengar heavy dan groovy, ditambah dengan ledakan vokal yang powerful dan agresif, serta ketukan dram yang solid, membentuk inti dari lagu ini, menawarkan nuansa yang lebih berat, namun tanpa mengesampingkan karakter unik dari musik Underveins yang sudah dikenal selama ini.
“Memadukan stoner, sludge dan groove metal memberikan keistimewaan dalam menciptakan suara yang heavy dan variatif. Stoner metal menambah nuansa heavy, sludge metal menambah nuansa yang deep, dan groove metal memberikan nuansa yang energik,” seru Underveins kepada MUSIKERAS, menegaskan keistimewaan dalam memainkan kombinasi tersebut.
Menggabungkan tiga elemen itu, tentu saja tidak mudah. Tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara ketiga genre agar masing-masing tetap terdengar tanpa mengganggu alur lagu.
“Kami juga harus memastikan transisi antar struktur lagu agar tetap berjalan mulus dan tetap solid,” ujar mereka lagi, meyakinkan.

Saat meracik komposisi serta aransemen “Manifestasi” sendiri, pihak Underveins juga menyerap berbagai sumber referensi, yang mereka akui sangat acak.
“Namun pada saat itu, terdapat lagu-lagu yang sangat mempengaruhi kami dan dijadikan sebagai acuan, seperti ‘Subjugator’ dari Anthrax, ‘Symptom of the Universe’ dari Black Sabbath, ‘March of the Fire Ants’ dari Mastodon, ‘Ghost Walking’ dari Lamb of god, dan ‘Ocean Planet’ dari Gojira!”
Proses kreatif penggarapan rekaman “Manifestasi” dimulai Underveins berdasarkan riff awal serta bagian-bagian lagu yang diciptakan gitaris Adib. Setelah itu, ia membagikannya ke personel lain, yang lantas bersama-sama melakukan latihan sekaligus revisi di studio dan mengolahnya lebih lanjut menggunakan digital audio workstation (DAW).
Setelah struktur lagu rampung dan mereka merasa puas, Zaki kemudian menulis lirik. Evaluasi terakhir lalu dilakukan lagi untuk menyempurnakan setiap elemen, terutama dalam memastikan keselarasan antara lirik dan musik.
Sejak awal pengerjaan lagu hingga akhir, membutuhkan waktu sekitar 1-2 bulan, yang direkam di Teargaslab dan LS Music Studio. Untuk pengolahan mixing dan mastering dieksekusi oleh AmousWp. Sementara perancangan artwork sampul dipercayakan kepada Garry, dramer Iron Voltage.
Belum ada rencana pembuatan album yang diwacanakan Underveins saat ini. Setelah “Manifestasi”, band yang sebelumnya sempat meluncurkan album mini (EP) “Aggression” (3 Maret 2023) ini berencana merilis lagu tunggal kedua dalam dua bulan ke depan. Sambil menjalani kegiatan manggung di berbagai kesempatan gelaran. (mdy/MK01)
Leave a Reply