Di Bandung, Jawa Barat, terbilang jarang band metal yang menganut konsep seperti yang diterapkan oleh Sacrifice. Band bentukan 2021 lalu ini mencoba membaurkan gaya musik dari dua band keras asal AS, Avenged Sevenfold dan Trivium.

“Karena pada dasarnya, kami ingin membuat musik yang genre-nya jarang ada di Bandung, dan menurut kami genre metal seperti Avenged Sevenfold dan Trivium sangatlah jarang di scene musik Bandung. Makanya kami mengkiblatkan musik kami kepada mereka,” seru Sacrifice mengungkap alasan. 

Lantas apa yang membuat para personel band ini, yakni vokalis Sidik Solihin, gitaris Renaldy dan Aviw serta dramer Oby tertarik menerapkan konsep metal seperti itu?

“Karena seperti Avenged Sevenfold, bagi kami mempunyai ciri khas yang melekat, seperti langgam vokal, satu kord bisa dinyanyikan beberapa kata, dan teknik lead (gitar) Avenged Sevenfold juga kami ambil beberapa lick-nya. Dan dari Trivium, kami suka dengan kord dan sound musiknya. Makannya kord Sacrifice sangat mirip sama Trivium,” urai pihak band kepada MUSIKERAS, mendeskripsikan.

Sudah dua lagu rilisan tunggal karya Sacrifice yang diperdengarkan ke publik metal. Yang pertama adalah “Inside Of Hate” yang dirilis pada 7 Juli 2024, lalu yang terbaru, “Ressurected” pada 30 September 2024 lalu. 

sacrifice

Selain Avenged Sevenfold dan Trivium, saat meracik komposisi serta aransemen “Ressurected”, Sacrifice juga mengakui sedikit mengambil elemen dari Obscura.

Dari segi lirik, “Ressurected” didasari kisah nyata yang dialami Renaldy, gitaris Sacrifice. Tentang keinginan seseorang untuk bangkit dari segala permasalahan yang menimpa hidupnya.

“Cerita ini memang nyata, karena saya mengalami semua itu. Saya mengalami banyak permasalahan di hidup saya. Bahkan saat pembuatan lirik dan musik tersebut, saya dalam keadaan stres karena banyak masalah yang menimpa hidup saya, dan saya implementasikan ini melalui lirik, musik dan artwork sesuai karakter saya,” tutur Renaldy meyakinkan.

Saat proses rekaman “Ressurected”, urai Sacrifice, mereka mengaku tidak menentukan jadwal rekaman. Semuanya serba mendadak. 

“Kami justru tidak menjadwalkan untuk recording, karena untuk lagu semua sudah direkam, semua take vokal kami kerjakan mendadak. Tapi untuk lirik sudah kami siapkan. Untuk take semuanya selalu dadakan!”

Usai memanaskan kuping lewat “Inside Of Hate” dan “Ressurected”, akhir tahun ini juga, Sacrifice bakal segera meluncurkan album mini (EP) pertamanya. Saat ini, proses rpoduksinya hanya menyisakan sedikit lagi polesan di mixing dan mastering. (aug/MK01)