Sambil menyiapkan album perdananya, Dragged Deep Down meluncurkan karya lagu rilisan tunggal terbaru bertajuk “Richard: The Lionheart”. Lewat lagu ini pula, unit metalcore asal Bali ini mengesahkan kembali formasinya menjadi lima orang.

Selain vokalis I Made Suryawan, bassis I Made Yudha Pradnyana, dramer I Nengah Suryawibawa dan gitaris I Gusti Ngurah Tri Danu Arta, kini juga diperkuat oleh gitaris baru I Putu Karma Eka Putra.

Tema lagunya sendiri, mengambil sisi positif dari sosok Richard I atau lebih dikenal sebagai Richard The Lionheart yang sangat fenomenal dalam perang salib ketiga. Meski gagal merebut kembali kota Yerusalem, Richard berhasil mengalahkan tentara Ayyubiyah yang dipimpin oleh Salahuddin al-Ayyubi (Saladin) dalam Pertempuran Arsuf dan menyelesaikan perjanjian damai.

“Richard: The Lionheart” mulai diproduksi Dragged Deep Down sejak awal September lalu. Proses perekaman panduan isian gitar serta pembentukan pola isian dram menggunakan Midi yang dilakukan di dua lokasi yang berbeda, yaitu di 49 Recording Studio untuk gitar dan sebuah studio rekaman rumahan milik Susila Dananjaya untuk penggambaran pola dram.

Lalu setelah guide terbentuk, menurut tuturan pihak band kepada MUSIKERAS, trek tersebut mereka tinggalkan selama dua minggu sebagai bahan evaluasi dan pengembangan musikalisasinya, sembari menunggu proses penulisan lirik dan nada vokal yang sedang dirancang.

Lalu di akhir September, sesi kreatif mulai disibukkan kembali. Mereka lalu merekam dram di Fantasy Reborn Records Studio. Dua hari berselang produksi kembali dialihkan ke 49 Recording Studio guna melanjutkan perekaman gitar yang dilakukan selama dua hari, dalam dua sesi rekaman studio.

Setelah keseluruhan instrumen rampung, proses produksi dilanjutkan dengan sesi rekaman vokal scream dan clean di satu hari yang sama, dan dilanjutkan dengan penumpukan scream vocal di hari berikutnya, yang dilakukan di studio yang sama.

Setelah sesi rekaman rampung keseluruhan, materi “Richard: The Lionheart” lantas memasuki tahap mixing dan mastering dalam kurun waktu 12 hari. Mereka menjalani dua kali proses revisi yang digarap oleh Dimas Widi selaku produser di 49 Recording Studio.

Hasil akhir aransemen “Richard: The Lionheart” yang ditulis oleh Made Suryawan dan diaransemen oleh Karma Eka ini, didominasi geberan riff gitar yang lalu dipadukan dengan lirik dan teriakan vokal yang lebih emosional. Lagu tersebut membawa kesan nostalgia ke era metalcore awal 2000-an.

dragged

“Metalcore yang kami usung di sini cukup terbilang kompleks secara musikalisasinya,” ujar Dragged Deep Down menegaskan konsepnya.

Mereka menerapkan riff gitar yang simple namun catchy dipadukan dengan scream vokal yang emosional, namun berisi lirik yang memotivasi. Lalu,  ditambahkan dengan lead guitar yang melodius pada bagian reff dan solo gitarnya.

“Menjadikan lagu terkesan nostalgia dengan era awal kemunculan genre ini. Menambahkan sedikit efek digital yang berasal dari MIDI guna memberikan peremajaan pada lagu, untuk menonjolkan kesan metalcore dengan dominasi melodic riff di era modern.”

Referensi musik – khususnya di gitar – yang diakui pihak band sedikit banyak mempengaruhi peracikan lagu “Richard: The Lionheart” ini antara lain diserap dari salah satu pionir metalcore asal AS, yaitu Killswitch Engage. Sementara untuk komposisi lagunya sangat dipengaruhi band metalcore era 2000-an macam As I Lay Dying, August Burns Red hingga Miss May I.

Menuju perilisan album debutnya, sejauh ini Dragged Deep Down yang terbentuk pada Desember 2020 mulai fokus untuk menjalaninya selama 6-7 bulan ke depan. Rencananya bakal memuat 10 lagu, yang terdiri dari delapan komposisi berformat lagu, dan dua sisanya dalam format soundtrack.

“Hingga kini, kami telah merampungkan empat materi untuk proyek album ini. Dan setelah album rampung, kami akan melaksanakan tur seantero Pulau Jawa yang semoga bisa terlaksana, untuk mengenalkan musikalisasi kami ke tempat yang lebih luas.” (mdy/MK01)