Gloomspire memanfaatkan keleluasaan istilah ‘crossover’ untuk bereksplorasi. Dengan berpijak pada thrash metal yang dibubuhi berbagai elemen musik lain, unit cadas asal Malang, Jawa Timur ini meluncurkan “Defiled War Axe”, lagu rilisan tunggal terbaru mereka pada 6 Januari 2025 lalu.
Masih dengan jurus musik agresif dan penuh energi, “Defiled War Axe” menerapkan perpaduan sempurna antara riff gitar tajam, vokal penuh intensitas, dengan entakan dram eksplosif yang menciptakan komposisi dinamis dan brutal.
Lagu tersebut, menurut pengakuan vokalis Lelaki Matahari (Hippo), gitaris Rifqy Zainul Khakam (Zakhel) dan Bayu Putra, bassis Farrel Muhammad serta dramer Ramadhan Dzulfikar (Rama) terinspirasi materi lagu dari band-band yang sangat mereka kagumi.
Di antaranya seperti Rise of The Northstar, Power Trip hingga Metallica, yang masing-masing membawa pengaruh kuat terhadap struktur riff dan energi yang mereka tuangkan ke dalam musik Gloomspire.
Namun, disamping itu, mereka juga menambahkan sentuhan personal, terutama pada bagian breakdown di akhir lagu, yang terinspirasi dari elemen-elemen deathcore.
Mereka juga sengaja menyisipkan ambience serta perubahan tempo yang mengejutkan di bagian itu untuk memberi kesan dramatis dan menambah kedalaman emosional.
Pada tahap pencarian ide materi, urai Gloomspire kepada MUSIKERAS, mereka bermodalkan beragam gagasan, mulai dari referensi musik, referensi band, hingga eksplorasi riff.
“Setelah berdiskusi, kami sepakat untuk menambahkan beberapa elemen unik. Contohnya, pada bagian pre-chorus, kami menyisipkan rima bernuansa hip-hop. Karena menurut kami, elemen ini terasa segar. Selain itu, kami juga menambahkan breakdown dan ambience sebelum masuk ke bagian interlude.”
Lewat “Defiled War Axe”, Gloomspire merasa telah menghadirkan sebuah inovasi baru di dunia persilangan hardcore thrash metal, untuk menjadikannya sebuah materi yang segar dan berbeda dari kebanyakan. Menegaskan komitmennya untuk terus menciptakan karya yang relevan dan menginspirasi di dunia metal modern.
“Dengan pendekatan ini, kami ingin menghadirkan sesuatu yang tidak hanya mengguncang telinga, tetapi juga membangkitkan semangat dengan irama yang unik.”
Gloomspire yang dibentuk pada 2 Novermber 2024 tidak hanya membawa musik keras yang mengentak, tetapi juga pesan lantang di liriknya, yang menentang ketidakadilan dan penindasan.

Dengan lirik yang menggambarkan perlawanan terhadap konflik dan ketidakadilan, “Defiled War Axe” tidak hanya menghadirkan pengalaman musik yang memukau, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang perjuangan dan kekuatan.
Terinspirasi oleh situasi di kota mereka sendiri, dimana banyak orang masih takut bersuara melawan pemerintahan yang dianggap busuk karena ulah beberapa oknum radikal. Gloomspire hadir untuk menjadi media keberanian. Mereka percaya bahwa kekuasaan tidak boleh dijalankan dengan kekerasan yang membungkam rakyat.
“Kami melihat banyak ketidakadilan di sekitar kami, dan kami tidak bisa diam. Lewat musik, kami ingin menunjukkan bahwa melawan itu mungkin,” seru Zakhel menegaskan.
Liriknya, yang disampaikan melalui vokal Hippo yang sarat luapan amarah dan emosional, merinci rasa frustrasi terhadap kekuasaan yang membungkam suara rakyat dan memanfaatkan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaannya.
Hippo menyebut “Defiled War Axe” sebagai representasi dari jiwa kolektif band yang tidak hanya ingin memainkan musik, tetapi juga menyuarakan perlawanan. Sebagai simbol perlawanan mereka terhadap ketidakadilan dan kehancuran yang diciptakan oleh kekuatan besar yang tidak peduli pada manusia.
“Kami ingin pendengar merasakan energi yang sama: mentah, tanpa kompromi, dan penuh semangat!”
Saat ini, setelah melampiaskan “Defiled War Axe”, fokus utama Gloomspire adalah memproduksi lagu untuk kebutuhan album mini (EP) mereka. Rencananya, mereka akan merilisnya pada Agustus atau September tahun ini.
“Materi untuk EP tersebut sebenarnya sudah lengkap dan matang, tetapi perilisannya sedikit tertunda karena dramer kami sedang menjalani kegiatan KKN kampusnya.”
EP itu sendiri, diharapkan Gloomspire bisa melanjutkan eksplorasi energi thrash metal dan kekuatan hardcore, menjanjikan lebih banyak karya yang penuh amarah, semangat, dan tentu saja, perlawanan. (mdy/MK01)
Leave a Reply