Unit death metal asal Bekasi ini akhirnya menyalak lagi. Lima tahun jeda pasca perilisan album “Egocentric Underneath of Horror” benar-benar telah menyuntikkan kobaran energi yang lebih berbahaya di tubuh band ini. Lewat single terbarunya, “Impulses To Kill” yang telah diperdengarkan via kanal YouTube dan akun Bandcamp resmi Blackandje Records sejak Jumat, 12 Juni 2020 lalu, Viscral menghantam dengan distorsi yang lebih heavy, lebih mencekam dan tentunya diklaim bakal menjadi mood booster bagi metalhead penggila brutal death metal di Indonesia maupun mancanegara.

“Impulses To Kill” sendiri merupakan pintu gerbang utama menuju perilisan album baru Viscral, “Entrance to Terrifying Imagery” yang rencananya dilampiaskan ke skena musik cadas Tanah Air tahun ini juga. Dan Viscral yang dihuni formasi Eggi Pradia Wiguna (vokal), Yogi Praja (dram), Liga Radensha (gitar), Faisal Noviandy (gitar) dan Janno Vadia (bass) ini memastikan kepada seluruh pendengarnya agar jangan menyurutkan atensi sampai di single “Impulses To Kill” ini saja, karena suguhan album baru nanti akan menjadi sesuatu yang berbeda dibanding album “Egocentric Underneath of Horror”.

“Waktu itu, ‘Egocentric Underneath of Horror’ dikemas sebagai album dengan nuansa sound death metal ala ’90an. (Jadi) Justru banyak perbedaan dengan album baru nanti, kali ini akan terdengar lebih modern dibanding ‘Egocentric’, groove-nya lebih berasa dan sound gitar lebih heavy. Inspirasi musik (kami) kali ini diciptakan dari struktur musik death metal dan brutal death metal old school sampai new school, kemudian diramu sebaik mungkin agar para pendengar awam, lokal dan international bisa menikmati semua sajiannya,” urai Viscral kepada MUSIKERAS, meyakinkan.

“Impulses To Kill” sendiri direkam dalam sesi yang sama dengan penggarapan “Entrance to Terrifying Imagery” keseluruhan, dieksekusi di Apache Music Studio di Bekasi, dalam proses kreatif yang memakan waktu selama sekitar dua tahun. Dan menurut mereka, proses kreatifnya menghasilkan cukup banyak perbedaan dari segi produksi sound jika dibandingkan album sebelumnya, mulai dari sound gitar sampai tempo lagu juga berbeda.

“Lagi-lagi nggak melulu cepet atau ngebut, justru kami mencoba membuat musik sesuai kemampuan, tetap brutal, namun esensi dari dinamika musik tetap tidak hilang. Single ini dan lagu lainnya direkam dengan ‘sejujur mungkin’. Kalau dicermati dari album pertama dan album baru nanti ada beberapa ciri khas yang tidak hilang, komposisi seimbang, sound dram akustik masih terdengar real demi menjaga otentik khas dari Viscral itu sendiri.”

Sementara “Impulses To Kill” – yang liriknya terinspirasi dari kejadian nyata tentang tindakan kriminal yang dilakukan oleh psikopat, dimana terdapat behavioral yang impulsif dari pelakunya, sehingga mendapatkan kepuasan tersendiri ketika tindakan pembunuhannya berhasil dilakukan – telah diperdengarkan, Viscral juga telah mulai memasang kuda-kuda untuk persiapan peletupan album “Entrance to Terrifying Imagery”.

Karena sejauh ini, album tersebut dipastikan sudah selesai dan kini dalam tahap duplikasi oleh pihak label, Blackandje Records, sambil mencermati keadaan agar ketika perilisan mendapatkan waktu yang ideal. Selain itu, untuk mencapai harapan yang bukan melulu soal penjualan album, Viscral dan pihak label juga berharap perilisan album itu nantinya mampu menjadi pemicu bagi band-band death metal Nusantara untuk memukul balik keadaan saat ini, dan bangkit dari keterpurukan.

Sedikit menyegarkan ingatan tentang band ini, Viscral secara resmi mulai menggeliat di skena pada 2007 silam, yang digerakkan oleh Eggi Pradia dan Yogi Praja, dimana mereka memainkan death metal dan brutal death metal. Setelah sempat mengalami sirkulasi personel, mereka akhirnya menemukan formasi yang ideal saat ini. Pada 2015, Viscral merilis album debut “Egocentric Underneath of Horror” via label Rottrevore Records, lalu sempat menggelar tur album di 27 titik di Indonesia serta tur empat negara di Eropa, yakni di Jerman, Ceko, Swiss dan Belanda pada 2019 lalu.

Rencananya, “Entrance to Terrifying Imagery” bakal diedarkan dalam format piringan hitam (vinyl), cakram padat (CD) dan kaset pita. Dan jika tidak ada halangan, Viscral bakal kembali membawa nama Indonesia dengan menjalani tur Asia pada 2021 mendatang, dengan dukungan penuh dari Blackandje Records. “Doakan lancar ya!” (mdy/MK01)

.