Sebuah video musik dari single bertajuk “Sclerosis” baru saja diluncurkan unit death metal asal Pemalang, Jawa Tengah ini. Lagu tersebut dicomot dari album debut Decayed Flesh yang bertajuk “Eternal Misery”, yang telah dirilis via label independen asal Jakarta, Brutal Mind sejak 13 Juni 2020 lalu.

Konsep visualisasi di videonya sendiri menceritakan penderitaan seseorang yang sedang mengalami kesengsaraan akibat penyakit yang dideritanya dan tersiksa di alam bawah sadarnya hingga nyawanya direnggut oleh malaikat maut.

Untuk mewujudkan video “Sclerosis” sesuai yang dibayangkan, penggarapan video musik tersebut dieksekusi para personel Decayed Flesh; Wasis Setiawan (gitar/vokal), Anggit Rizky (bass/vokal latar) dan Lukman Robi Andika (dram) berkolaborasi dengan Jhon Win Vanbasten dan Kubil “Gigit Film” yang bermarkas di Gigit Kopi Serpong, Tangerang.

“Isi cerita di dalam lagunya tentang orang yang menderita terkena penyakit sampai dia sekarat mati. Menurut kami, jika divisualkan dengan nuansa horor akan sampai isi lagunya ke penonton,” umbar pihak band kepada MUSIKERAS, mengenai alasan memilih “Sclerosis” untuk dibuatkan video.

.

.

Sedikit menengok ke belakang, Decayed Flesh yang terbentuk pada pertengahan 2018 lalu memulai proses perekaman album “Eternal Misery” pada April 2019. Dimulai dari perekaman isian gitar, lalu dilanjutkan tracking bass bulan berikutnya di Gubuckgore Records. Setelah sempat mengalami beberapa kendala, menyusul perekaman isian dram pada Oktober 2019 dan vokal pada Desember 2019 yang dilakukan di Rocky Studio, Bogor. Sementara untuk pemolesan mixing dan mastering dilakukan pada Januari 2020 di Insidious Soundlab, Bekasi.

“Konsep kami memainkan musik brutal death metal dengan gabungan antara gaya old-school dan modern. Referensinya seperti Suffocation, Deeds of Flesh, Gorgasm, Severed Savior, Inveracity dan lain-lain,” seru Decayed Flesh memproklamirkan paham anutannya.

Keseluruhan trek yang termuat di album “Eternal Misery” bisa didengarkan di berbagai gerai penyedia jasa dengar musik digital seperti Spotify, Apple Music, Amazon Music, YouTube Music, Google Play, iTunes, Deezer dan Bandcamp. Sementara versi rilisan fisiknya bisa didapatkan di situs resmi Brutal-Mind.com. (aug/MK02)