Dimulai dari tak memiliki lagu dan jamming dadakan membawakan lagu milik orang lain pada Agustus 2020 lalu, tak dinyana mengigring unit rock asal Bali ini ke proses kreativitas yang serius. Prosesnya mengalir begitu saja hingga melahirkan sebuah album mini bertajuk “Animo” tahun lalu, yang diedarkan hanya dalam format digital. Dan kini, setahun setelahnya, Jalan Tengah kembali hadir ke pentas rekaman, bahkan mempersembahkan sebuah album penuh berjudul “Garis Putih” yang diproduksi dalam format digital serta kemasan fisik CD. Judul itu, diambil dari sebutan Jalan Tengah terhadap para pendengar atau penggemarnya.
Karya baru, tentu saja diiringi perubahan-perubahan. Kini, formasi mereka secara resmi diperkuat oleh Agus Budi Apriyanto a.k.a. Gus Budi (gitar) yang tadinya masih berstatus ‘bantu-bantu’, melengkapi Bagus Dhanar Dhana a.k.a. Ombags (vokal/bass), I Nyoman Gede Indrawan a.k.a. Mangde (dram) dan I Made Juliartha a.k.a. Made Rembo (gitar).
Sementara dalam urusan musik, juga menjadi melar konsepnya lantaran semakin kompak dan matang. Di album “Garis Putih”, Jalan Tengah menggarap lagu-lagunya dengan lebih serius. Akan tetapi, konsep utamanya tetap membuat lagu yang ringan dan menyenangkan sehingga dapat dinikmati oleh banyak orang.
.
.
“Lagu-lagu baru yang kami kerjakan, kalau disimak durasinya lebih panjang dari album mini sebelumnya. Kami lebih matang dalam aransemen dan pengerjaan setiap lagunya. Dengan adanya pengisian instrumen lain seperti terompet di lagu ‘Encourage’, koor ala Gospel di lagu ‘Dunia Baru’, aransemen akustik di awal lagu ‘Teduh’ kemudian diakhiri dengan full band, hingga pembuatan lagu instrumen saja yang berjudul ‘Euforia’ sebagai lagu pembuka di album. Dan album ‘Garis Putih’ ini adalah gabungan dari album mini ‘Animo’ yang tidak hanya kami rilis dalam bentuk digital, tetapi fisiknya pun telah kami persiapkan,” beber pihak band kepada MUSIKERAS mengurai perkembangan musikal mereka.
Ya, selain sembilan lagu baru yang mereka umbar di album “Garis Putih” ini, juga sekaligus disisipkan lima lagu dari EP “Animo”, yakni “Cincin Kayu”, “Friday Night”, “Animo”, “Manusia Srigala” dan “Selamat Tinggal”.
Proses kreatif penggarapan “Garis Putih” sendiri dimulai dengan mengumpulkan materi-materi lagu dari tiap personel, yang lantas dibuatkan aransemen serta liriknya. Selanjutnya, lagu-lagu tadi dirakit menjadi demo agar bagannya sudah siap ketika proses masuk studio rekaman. Pengerjaan demo dilakukan di studio Melodramatic dan studio Soundgarden.
“Setelah demo jadi, baru kami masuk ke tahap rekaman dasar untuk dram di studio Rock the Beat dan selanjutnya untuk take bass, gitar, vokal, kibord dan pengisian instrumen lainnya kami kerjakan di studio Melodramatic. Proses penggarapan album memakan waktu sekitar enam bulan. Sambil mixing dan mastering, kami selingi dengan mencari nama untuk judul album, artwork serta pemilihan lagu yang akan menjadi single dan video klip.”
Untuk memantau kabar selanjutnya tentang perilisan format fisik “Garis Putih”, silakan ikuti pergerakan mereka di akun media sosial resmi Jalan Tengah, yakni di Instagram @jalan_tengah_official. (mdy/MK01)
.