Gelaran adu balap motor bergengsi dunia, MotoGP Mandalika 2022 yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyedot perhatian dunia, dan menciptakan kehebohan tersendiri. Bukan hanya tentang kecelakaan yang menimpa juara dunia Marc Márquez atau ‘aksi panggung’ pawang hujan yang fenomenal, namun secara global juga memantik perbincangan yang positif tentang keindahan Pulau Lombok.

Sisi ini yang sepertinya coba ditonjolkan oleh Rajawali Indonesia, pihak promoter yang sebelumnya sudah berkibar kencang lewat gelaran konser tahunan “Jogjarockarta Fest” dan “Prambanan Jazz”. Kali ini mereka menggelar sebuah suguhan festival musik megah bertajuk Mandalika Tropical Fest 2022 (MTF) yang dilangsungkan di Lap. Parkir Cadangan Timur 1 (PCT1), Tanjung Aan pada 19 dan 20 Maret 2022. Tidak jauh dari keriuhan sirkuit MotoGP. Panggung megah didirikan dekat dari bibir pantai yang sangat elok pemandangannya. Sehingga seharusnya menjadi daya tarik tersendiri untuk menyedot perhatian penonton.  

Sayangnya, bisa dikatakan skenario tidak berjalan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Penyebab utama, manajemen arus ribuan pengunjung yang berhamburan memadati area sirkuit tidak berhasil diantisipasi oleh penyelenggara, atau oleh seluruh pihak terkait. Selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika, Lombok didera kemacetan yang merembet ke mana-mana akibat akses menuju lokasi sirkuit tersumbat. Sejauh mata memandang, area luas yang belum siap dijadikan lahan parkir untuk ribuan kendaraan tersebut menjadi pemicu kemacetan. 

Imbasnya, turut menimpa penyelenggaraan MTF 2022. Lokasi konser terbilang sulit dijangkau karena harus menembus kehebohan di seputaran sirkuit. Belum lagi hujan yang terus mengguyur lokasi sehingga mengurangi kenyamanan dan turut menghambat arus keluar-masuk lokasi konser. Termasuk dialami oleh para band penampil. Band rock legendaris, God Bless misalnya. Perjalanan mereka dari hotel ke lokasi konser butuh waktu selama kurang lebih empat jam. MUSIKERAS yang tergabung dalam rombongan Edane juga menghabiskan waktu selama lebih dari dua jam dari bandara ke lokasi. Padahal, jarak tempuh dalam kondisi normal tak lebih dari setengah jam.

Alhasil, gelaran MTF 2022 yang disuguhkan dengan produksi yang megah sayang sekali tidak dipadati penonton dalam jumlah yang maksimal. Padahal band-band yang tampil terbilang sangat berpotensi menyedot massa. Selain God Bless dan Edane yang kali ini mengajak Trison (vokalis Edane era album “170 Volts”), juga ada band rock Jamrud, Superman Is Dead dan Rocket Rockers serta jawara panggung dari genre lain macam Iwa K., Shaggydog, Diskoria, The Hydrant dan Oomleo Berkaraoke. Tak lupa, juga menampilkan jagoan lokal Lombok seperti Sundancer, The Dare, The Gokil Boys dan Amtenar.

Memang, kondisi alam dan geografis tak bisa dilawan, melainkan harus disiasati dengan terapan skenario manajemen acara atau perhitungan yang strategis. Pihak penyelenggara MotoGP yang bertaraf Internasional tentunya, diharapkan bakal menjadikan momentum ini sebagai pelajaran, untuk lebih baik dalam perencanaan ke depannya. Sehingga pihak-pihak yang justru hadir menyemarakkan hajatan akbar tersebut – termasuk di antaranya MTF – juga bisa maksimal dalam menjalankan peran partisipasi mereka.  

Semoga berjumpa lagi tahun depan, tentunya dengan penyelenggaraan yang lebih baik dan maksimal. (mdy/MK01)

.

Foto ilustrasi: Dok. Edane