Unit deathcore asal Kabupaten Garut, Jawa Barat ini akhirnya melepas senjata mematikan terbaru mereka untuk para pemuja metal yang ekstrim. Sebuah rilisan tunggal terbaru bertajuk “Koalisi Keserakahan” telah dilepas oleh Scars the Divine secara visual sejak 18 Agustus 2022 lalu.

Lirik lagu itu adalah ungkapan sudut pandang negatif para personelnya, yakni Faisal Prayuda (vokal), Agus Sonjaya (dram), Riki Deriana (gitar), Rizal Zaelan (gitar) dan Rizki (bass) terhadap beberapa unsur oknum aliansi yang dalam kerjasamanya masing-masing memiliki kepentingan sendiri. Memastikan target untuk mendapatkan kekayaan yang lebih besar, menimbun benda bernilai abstrak, lalu menyimpannya untuk diri sendiri, jauh melebihi kenyamanan dan kebutuhan dasar untuk hidup yang berlaku pada umumnya.

“Koalisi Keserakahan” sendiri digeber selama 3:16 menit, dengan terapan konsep yang berbeda dibanding album mini (EP) mereka sebelumnya, yakni “Living For Cleansing”. Tebasan riff-riff gitar berdistorsi khas deathcore mereka kombinasikan dengan elemen ambience, gempuran blastbeat, bantingan slamming serta patahan breakdown down tempo. Sebuah lagu yang mereka susun untuk menjebak pendengar agar ikut mengkritik di dalamnya.

Kali ini, menurut tuturan Scars the Divine kepada MUSIKERAS, kontribusi formasi baru yang menjalankan gerinda band sangat berperan besar. “Riki yang sering mendengakran blackened deathcore dan Rizal yang bereferensi pada deathmetal mencoba menggabungkan kedua referensi mereka itu, yang lantas dibantu oleh Faisal untuk membuat nuansa yang berbeda pada musik kali ini,” ulas mereka semangat.

.

.

Pihak band bentukan awal 2015 silam ini mengakui, untuk memaksimalkan terjangan mereka di “Koalisi Keserakahan”, Scars the Divine sedikit banyak mengacu ke referensi band-band dunia sejenis macam Shadow of Intent, Thy Art is Murder hingga Fit For an Autopsy. “Itu yang mungkin membuat musik ‘Koalisi Keserakahan’ berbeda dibanding EP yang pernah kami rilis.”

Proses kreatif penggarapan “Koalisi Keserakahan” sendiri bisa terbilang lumayan lama dan unik. Beberapa kali mengalami fase bongkar muat. Keseluruhan proses dieksekusi di kediaman Faisal di Bandung, juga lewat proses workshop bersama. Beberapa ide riff juga lahir dari kepala Faisal yang lantas dikombinasikan dengan gagasan kreatif dari Riki. Lalu saat menjalani proses rekaman, Rifki Haq – bassis mereka sebelumnya – mendadak menyatakan mundur. Akhirnya, posisinya pun digantikan oleh Rizki Maulana.

Untuk proses pemolesan mixing dan mastering, Scars the Divine mempercayakannya kepada Athena Annihilator Records. Sementara urusan visualisasinya diserahkan kepada Editor Atah Media.

Usai perilisan “Koalisi Keserakahan”, Scars the Divine akan memulai penyusunan rangkaian lagu untuk album penuh, dan juga melanjutkan kembali penggarapan rilisan tunggal kedua. “Jadi antara album dan single akan kami kemas berbeda dibanding isian single yang sudah kami rilis.”

Sejak 5 Agustus 2022 lalu, “Koalisi Keserakahan” sudah bisa digeber melalui platfrom digital macam Spotify, Apple Music, Joox, Amazon Music, Deezer dan lainnya. (mdy/MK01)

.

.