Judul lagu rilisan tunggal terbaru unit metalcore asal Cimahi, Jawa Barat ini bertajuk “Rapid”. Berasal dari kata Bahasa Inggris, namun bukan berarti ‘cepat’, melainkan merupakan gabungan dua kata berbeda yang disatukan. ‘Rape’ yang berarti “pemerkosaan” dan ‘id’ yang merupakan singkatan dari kata Indonesia.

Modifikasi kata di judul itu didasari cerita di tuturan liriknya, dimana Descollapse mempersoalkan maraknya predator seks yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dasarnya adalah nafsu yang tak terkendali, liriknya menjelaskan betapa buasnya predator tak kasat mata ini melahap korbannya dan betapa menderitanya para korban karena tidak bisa melawan ditambah dengan trauma yang mendalam.

“Rapid” digarap para personel Descollapse secara bersama-sama. Diawali dari konsep musik yang dibuat oleh Abdul Rahmat (gitar), Widy Pangestu (bass) dan Fajar Al Fandy (dram), yang lantas dilebur bersama garapan lirik dari vokalis Muhamad Akbar Taufik. Mereka menggodoknya selama kurang lebih enam bulan, paralel bersama dengan empat lagu lainnya, lalu direkam di Yans 24 Studio. Sementara untuk pemolesan mixing dan mastering diserahkan kepada Ricky Aprianto dari Rostels Records.

Lalu dalam pengonsepan musiknya, metalcore yang lebih mengacu ke karakteristik dari era 2000an dieksplorasi sedemikian rupa agar tetap terdengar modern. 

.

.

“Kami produksi dengan lebih modern, agar bisa didengar oleh metalhead semua kalangan,” cetus pihak band kepada MUSIKERAS. “Referensinya, kami terinspirasi dan berkiblat pada band luar negeri (Skotlandia) bernama Bleed From Within dengan lagunya yang berjudul ‘The End of All We Know’, dengan riff-nya yang mengusung metalcore 2000an namun diproduksi dengan modern.”

Selain “Rapid”, Descollapse juga sebenarnya sudah menyiapkan album mini (EP) dalam waktu dekat. Ada lima lagu yang termuat di EP tersebut, termasuk “Rapid”, dan keseluruhan sudah selesai direkam. “Persiapan Descollapse untuk perilisan album sudah 90%,” seru Descollapse memastikan.

Descollapse yang terbentuk pada pertengahan 2019 sejauh ini sudah merilis lima lagu lepas sebelum “Rapid”, yaitu “Consistency”, “Citizen”, “Empty” dan “Festival Depan Lensa” yang dirilis pada 2020 serta “Canon” (2021). Untuk “Rapid” yang sudah bisa didengarkan via berbagai platform digital seperti iTunes, Spotify, Joox dan lainnya, promosinya juga disampaikan lewat sebuah video musik hasil garapan bersama antara Descollapse dan Matrix Studio, Bandung yang lantas diedit dan diperhalus oleh Gumelar Ricky Prilana. (aug/MK02)

.

.