DUST Tancapkan Debut di Ranah Metal Atmosfirik

Unit cadas asal Padang, Sumatera Barat ini mengedepankan warna yang berbeda dalam skena musik metal di Indonesia lewat karya rilisan tunggal perdananya, “Safe”. Komposisi dan aransemennya terbentuk sedemikian rupa hasil dari leburan sari berbagai band yang mempengaruhi, di antaranya seperti In Mourning, Sigur Ros, Russian Circles, Hate, Meshuggah, Decapitated, Septicflesh hingga Dream Theater.

“Safe” yang dirilis sejak awal April 2023 lalu merupakan permulaan dari apa yang akan menjadi tahun awal pergerakan dari Dust. Lagu tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi dimana eksploitasi, penelantaran terhadap anak menjadi isu kultural yang tidak pernah ada habisnya. Bahkan menurut mereka, hal tersebut terjadi di ‘microsystem’ mereka yang seharusnya menjadi ‘shield’ dalam kehidupan yang dijalani, tapi malah mendapatkan tindakan kekerasan verbal, fisik, mental dan bahkan seksual yang bisa mengakibatkan trauma mendalam pada mereka. Problematika ini seperti mempertanyakan, dimana lagi tempat yang aman untuk mereka? 

Dalam proses penggodokan “Safe”, Dust yang diperkuat formasi Muhammad Aulia Rahman aka Maman (vokal), Rudy Ervan (gitar), Muhammad Alif Hanafiah (gitar), Sayid Zakaria Al-Hindwan (bass) dan Febry ‘Wahyu’ Andrian (dram) berkolaborasi dengan Swampnoise Records untuk proses rekaman audio.

Band bentukan pertengahan 2021 ini mulai menggarap “Safe” akhir tahun lalu, yang dieksekusi selama sekitar tiga bulan di Swampnoise Records, dimana gagasan awalnya mencoba membuat materi lagu dengan memasukkan unsur yang disukai oleh masing-masing personel yang melebur elemen-elemen metal, post-rock, shoegaze dan nuansa-nuansa yang atmosfirik. 

“Jadi kami sepakat dalam pembuatan materi ini, kami mencoba untuk memadukan musik metal dengan unsur atmospheric yang bertujuan untuk memberikan ‘rasa’ yang berbeda dalam musik metal itu sendiri. Adapun awalnya, single ‘Safe’ itu sendiri dirasa belum cukup maksimal untuk bisa mengoneksikan dan memperdalam arti dari materi ini, yang pada akhirnya kami memasukkan suara anak kecil (balita) agar lebih bisa mempresentasikan makna dari single tersebut. Untuk lebih memperdalam karakter lagunya,” tutur pihak Dust kepada MUSIKERAS mengungkap proses kreatifnya.

.

.

Lalu, lebih jauh tentang konsep bauran metal yang mereka terapkan, Dust ingin tetap menempatkan unsur distorsi sebagai karakter musik metal itu sendiri, namun dibubuhi elemen ambient/atmospheric untuk lebih memberikan nuansa pathetic dalam musikalitas yang mereka mainkan.

“Karakter musik yang full of speed, progressive dan atmospheric di dalam musikalitas Dust, harapannya bisa diresapi lebih mendalam oleh para pendengar. Dengan konsep musik metal yang kami bawakan, kami percaya bahwa eksplorasi dalam bermusik itu tidak terbatas.”

Sejauh ini, “Safe” bukan satu-satunya amunisi yang telah disiapkan Dust. Karena mereka memang sudah membidik target untuk menyiapkan materi album penuh pertamanya, dimana “Safe” menjadi salah satu materi yang ada di dalamnya. “Rencana rilis pada kuartal III tahun ini. Doakan agar proses penggarapan album ini bisa selesai secepatnya.”

Dengarkan “Safe” di berbagai layanan digital streaming seperti Spotify, Apple Music, Joox, Bandcamp dan YouTube. (aug/MK02)

.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts