TAKE OVER X JOHN PAUL IVAN Membidik Eropa

Memasuki pertengahan 2023 ini, persekongkolan grup rock Take Over dengan gitaris John Paul Ivan (JPI) melangkah ke level kolaborasi yang semakin berbahaya. Lewat album studio ketiganya, sebuah karya EP yang bertajuk “Treble”, secara resmi mereka menjalin kerja sama dengan sebuah label dan manajemen artis independen yang berbasis di Eropa, bernama MCM Global Team. Dengan demikian, promosi lagu-lagu baru Take Over di album tersebut diharapkan bisa merambah radio-radio musik di seputaran Eropa.

Pemilik MCM Global Team, Kenny, kebetulan merupakan teman JPI sejak 2015 silam. Dia sering ke Indonesia untuk berkunjung dan mencari talenta-talenta baru, lalu berteman baik dengan JPI hingga hari ini.

“Dengan MCM Global, saya berharap bisa mencari peluang ekspansi karya-karya kami ke pasar Eropa dan Amerika, dengan menjalin kerja sama dalam pendistribusian digital lagu-lagu yang diproduksi sejak 2022. Ada beberapa single solo JPI, Windy (Saraswati, vokalis Take Over) dan sekarang EP Take Over terbaru berada di label publisher MCM Global, yang nantinya juga akan bertindak sebagai showbiz agency untuk ke area Eropa. Ya, semua ada proses kerjanya, yang penting dijalani dengan benar dan semangat,” tutur JPI kepada MUSIKERAS, mengungkap latar belakang kerja samanya.

Di penggarapan “Treble”, Take Over hanya berlanjut dengan empat personel, yaitu Windy Saraswati, JPI, gitaris Bagus Wyed dan dramer Joey Nasz. Sementara bassis Gatot Ary telah mengundurkan diri, setelah sempat mengisi dua lagu di album “Treble”. Mereka melakukan workshop dan merekam materi lagu baru pada Maret dan April lalu, dimana keseluruhan teknis produksinya ditangani langsung oleh JPI. Termasuk pemolesan tata suara (mixing). Sementara untuk pelarasan suaranya (mastering) diolah oleh Superflex (MCM Global).

Ada beberapa musisi tamu yang ikut berkontribusi di “Treble”. Ada Andi Babas, bassis Boomerang Reload yang mengisi bass di tiga lagu, serta kibordis dan produser Andi Bayou yang memberikan sentuhannya di aransemen orkestra lagu berjudul “Ingkar”.

Proses pengerjaan dan kreatif musiknya sendiri sangat berbeda dibanding dua album Take Over sebelumnya. Menurut JPI, materi “Treble” dikerjakan dengan hati dan hati-hati. “Kami benar-benar memperhatikan dinamika aransemen musiknya, pesan-pesan positif yang disampaikan dalam lirik lagu-lagunya, serta pemilihan sound yang tepat di semua lini instrumen. Simpel tapi mengena,” cetusnya. 

Selain itu, semua lagu di album “Treble” juga punya ciri khas tersendiri. Ada lagu yang menghadirkan musik rock energik dengan terapan double kick drum berjudul “Muka Dua”. Lalu lagu “Stop The War” yang lebih ke punk rock metal dengan lirik yang menyuarakan perdamaian, terinspirasi dari perang Rusia-Ukraina. Di lagu berjudul “Aku Memanggil”, mereka menyelipkan nuansa psychedelic pop, tentang kesepian dari seseorang akan kerinduan yang sangat. Kemudian ada lagu “Excited” yang bernuansa rock ’80-an, yang intinya merupakan ekspresi bersenang-senang sebagai anak band, serta “Ingkar”, sebuah lagu akustik balada yang akan membawa pendengarnya ke nuansa drama film Indonesia.

Album “Treble” sendiri sebenarnya merupakan eksplorasi lanjutan dari dua EP Take Over sebelumnya. Tapi bedanya, menurut JPI, kali ini ia lebih banyak mencipta, baik berupa lagu keseluruhan atau lirik. Tepatnya di empat dari lima lagu yang tertuang di EP. Semua lagu benar-benar baru dan fresh. Sementara di dua EP sebelumnya, yakni “Take Over” (2019) dan “V.2” (2021), JPI tidak menciptakan lagu. Saat itu, semua materi lagunya sudah tercipta, sehingga ia hanya bertindak sebagai produser dan pengeksekusi produksinya.

Lewat “Treble”, JPI berharap bisa menggeliatkan kembali pasar industri musik rock di Indonesia yang bisa dibilang cenderung lesu. Buat JPI, ia dan Take Over harus tetap bisa eksis dan berkarya, memberikan suatu karya yang bagus dan enak untuk dinikmati, dan jangan hanya terlena akan pansos di media sosial, atau menyanyikan lagu milik orang lain demi mencari penonton sebanyak-banyaknya. “Tapi kita melupakan semangat untuk berkreasi dan berproses kreatif dalam membuat lagu-lagu baru yang enak dan orisinal.”

Dengarkan lagu-lagu dari EP “Treble” di berbagai platform digital streaming, dan saksikan visualisasi musik lagu “Stop The War” di kanal YouTube, seperti yang kami tautkan di artikel ini. (mdy/MK01)

.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts