Setelah melalui berbagai fase pendewasaan, lalu rehat pada 2015, unit Southern Rock/Post-Hardcore asal Bekasi ini akhirnya mendapatkan semangatnya untuk kembali berkarya. Dimulai pada 2020 lalu, dua personel yang tersisa yakni vokalis Ekky Julio Saputra dan gitaris Rizki ‘Metal’ Tri Santoso menggerakkan kembali roda karir bandnya, Circle On Space dengan merekrut personel baru. Tiga musisi mantan personel band Ghost Busted, yaitu Rayhan Humamuddin (bass), Ronal Sanjaya (gitar) dan Rizky ‘Sanom’ Ernanda (dram) digamit untuk memperkuat barisan Circle On Space.

Dengan formasi ini, eksplorasi musik Circle On Space semakin berwarna. Band yang terbentuk pada 2010 silam ini lantas memutuskan untuk mengubah dan menambah beberapa bagian dari setiap lagu mereka, dan mengeksekusi rekamannya. Sebagai persembahan pemanasan, sejak 18 Agustus 2023 lalu, Circle On Space pun meluncurkan lagu daur ulang karya lamanya, “Singa Terpuruk” sebagai karya rilisan tunggal debut. Lalu selanjutnya, akan diteruskan menjadi album mini (EP). 

Proses perekaman “Singa Terpuruk” sendiri berlangsung selama kurang lebih 2-3 bulan. Sebelum melakukan rekamannya, mereka terlebih dahulu melakukan serangkaian harmonisasi musik dan menggarap demo di studio secara mandiri. “Kemudian, kami sebarkan hasilnya kepada beberapa rekan dan teman sesama pemusik yang telah mengetahui single kami versi lama untuk mengetahui dari versi terbaru ini apakah esensinya tidak hilang atau justru menambah kualitas musiknya. Setelah dirasa cukup dengan perubahan yang ada, kami berlanjut melakukan proses perekaman secara profesional di Benji Studio,” urai pihak band kepada MUSIKERAS.

Yang unik, “Singa Terpuruk” digarap Circle On Space dengan menerapkan struktur lagu yang tidak biasa. Mereka menyebutnya sebagai rangkuman dari lagu-lagu yang bakal termuat di EP mendatang. Dijalin dengan satu bagian verse dan tiga model reff. Masing-masing reff tersebut menceritakan tahapan seseorang yang beranjak dari kegelisahan. Sebuah kisah yang bakal terintegrasi tema EP keseluruhan, yang menceritakan bagaimana seseorang berproses mengahadapi kekecewaan yang dialaminya, sehingga dia bisa berdamai dan melewati semuanya. 

“Secara teknis, musik dan lirik di setiap reff juga mewakili masing-masing lagu kami berikutnya. Mungkin pendengar akan berkata, ‘Reff-nya yang mana? Apakah ini? Atau berikutnya atau mungkin berikutnya…’ dan kami pastikan tidak ada yang salah dari pilihan pendengar tersebut. Karena dalam ‘Singa Terpuruk’ ini, pendengarlah yang menentukan ‘reff’-nya,” 

Selain itu, peracikan aransemen “Singa Terpuruk” versi terbaru ini menjadi terdengar semakin luas dan kaya. Harmonisasi yang dikembangkan Rayhan, Ronal dan Sanom terasa lebih menyalurkan emosi dalam musiknya. “Kami mengubah teknis permainan bass dan gitar yang sebelumnya statis mengikuti kunci nada kini menjadi lebih harmonis. Pada dram, ketukan juga lebih bervariasi dan menjadi warna baru pada single ini,” beber band yang mengaku banyak mendengarkan musik-musik dari band keras dunia seperti Memphis May Fire, Bring Me the Horizon, Queens of the Stone Age, Cancer Bats, Son of Texas hingga Counterparts sebagai acuan referensi.

Hingga saat ini, Circle On Space masih menggodok finalisasi keseluruhan lagu untuk EP, yang masing-masing bakal diberi judul “Let Me In (Intro)”, “You Foe”, “Dera Nafas” dan “Terdiam Terbiasa”.

“Saat ini EP kami sedang masuk dalam proses mixing dan mastering, dan akan kami rilis segera.” (aug/MK02)

.

.