Komplotan musisi asal kota kecil yang terletak di kota Serang, di wilayah Provinsi Banten ini mencoba mengedepankan formula metalcore modern yang diproyeksikan bisa mengajak pendengarnya untuk bernyanyi bersama. Konsep itu dituangkan lewat karya rekaman perdana, berupa lagu tunggal bertajuk “Broke Down”.
Di lagu ini, Salazar yang dihuni vokalis Parasamya Nugraha, gitaris/vokalis latar Moh. Sigit, gitaris M. Cahya Subekti, bassis Moch. Arry Hermawan dan dramer Budi Nur Hakim mencecar lewat geberan lick-lick yang sederhana, namun tanpa menghilangkan unsur keras di dalam racikan musiknya. Di samping itu, ada pula imbuhan pemanis seperti unsur-unsur ambience tone untuk lebih memperdalam sisi emosionalnya, plus terapan vokal clean agar penikmat bisa lebih menikmati lagunya.
Metalcore modern sendiri menjadi pilihan karena dianggap sesuai dengan misi Salazar untuk menggaungkan lagu keras yang mudah diterima berbagai kalangan audiens. Kebetulan, paham musik tersebut juga sedang ramai digeluti di skena musik ‘bawah tanah’ saat ini.
“Banyak pula referensi yang bisa kami ambil, mulai dari yang simpel seperti I Prevail sampai yang tricky seperti ERRA. Juga kami ambil dari ‘Low’-nya Wage War, karena lagu tersebut mempunyai struktur yang pas dan easy listening bagi pendengarnya. Dan modern metalcore menurut kami merupakan sebuah genre yang mungkin bisa dinikmati hampir semua kalangan, karena meskipun punya unsur metalcore, tak sedikit juga mereka menerapkan chorus-chorus yang catchy dan mudah dinyanyikan,” urai Salazar kepada MUSIKERAS, menegaskan alasannya.
Proses rekaman “Broke Down” yang liriknya mengambil pengalaman rasa sakit hati dari salah satu personel Salazar tersebut dieksekusi secara independen selama sekitar 2-3 hari, di sebuah studio rekaman rumahan bernama Noiseblast Record. Saat menjalani prosesnya, para personel Salazar mengakui menghadapi tantangan dalam peracikan lagunya, yang sedikit banyak harus disesuaikan dengan latar belakang pengalaman musikal para personelnya.
“Hampir semua personel Salazar merupakan wajah baru di skena musik Banten, khususnya Serang. Dan ada dari mereka yang sudah vakum lama dari dunia musik. Jadi, begitu materi ini selesai, hal ini menjadikan sebuah refleksi bagi kami dalam ruang musik yang baru.”
“Broke Down” kini sudah tersedia di berbagai platform digital sejak 23 Januari 2024 lalu. Lalu, kemungkinan pada April atau Mei mendatang, mereka berharap bisa merampungkan materi album mini (EP) pertamanya. (aug/MK02)
.
Leave a Reply