Babyfrog yang dibentuk pada 2016 lalu ini, kembali membuktikan bahwa mereka merupakan salah satu pejuang musik keras yang produktif dalam melahirkan karya rekaman, selain juga aktif bergerilya dari panggung ke panggung untuk mempresentasikan kecadasan mereka secara langsung kepada khalayak pecinta musik ekstrim di Indonesia.
Menyusul dua album studio sebelumnya, yakni “Politik Bullshit” (2016) dan “Opressed” (2018), kini band yang digerakkan formasi dramer Efendi Rohman (Omen), gitaris Reza Irmansyah dan Falis Leurima, bassis Rian Hidayat Rohmatullah serta vokalis Jati Hadasher ini mulai memanaskan album terbarunya.
Kali ini lebih istimewa dan bersejarah, paling tidak bagi Babyfrog sendiri. Karena, album terbaru mereka nantinya bakal dirilis via salah satu label independen terbaik yang disegani, Rottrevore Records. Dan Babyfrog merupakan band ekstrim asal Bogor pertama yang bekerja sama dengan label tersebut.
Proses terjadinya kerja sama itu sendiri, diungkap oleh vokalis Jati Hadasher, berlangsung sangat cepat. Di pertengahan bulan Ramadhan, ia berkomunikasi dengan Ferly Suherli – pemilik Rottrevore Records saat ini – dan setelah Lebaran kedua pihak langsung sepakat untuk mengikat kerja sama.
Bagi Ferly, ia sendiri tak pernah melihat latar belakang atau asal band yang diajaknya bekerja sama. “Selama mereka mempunyai konsep musik yang liar, brutal dengan aransemen yang bisa diterima oleh naluri binatang saya, lalu mereka berkomitmen bekerja keras untuk kepentingan bandnya sendiri.. let’s go kita gaskan. Rottrevore Records sekarang ada dalam progres melebarkan sayap ke deathgrind/grindcore, modern hardcore, deathcore, tapi kental dengan elemen death metal, dan sepertinya Babyfrog adalah pilihan tepat untuk dijadikan prototipe mutant ‘ayam jantan’ siap adu. Sebuah patokan baru untuk kita semua!”
Proses kreatif pengerjaan album ketiga Babyfrog berlangsung cukup lama, khususnya jika dibandingkan dengan album pertama dan kedua. Sebenarnya, para personelnya sudah mulai menggarap rekamannya pada 2021 lalu. “Namun saat itu sedang terjadi ‘fvckdemi’, dimana lagi gila-gilanya dan prosesnya terpaksa harus kami tunda karena personel satu persatu tumbang oleh Covid-19 dan harus istirahat panjang,” urai pihak band kepada MUSIKERAS, mengungkapkan.
Selain itu, ada pula beberapa permasalahan di internal. Puncaknya adalah pergantian vokalis ketika mereka sedang dikejar tenggat waktu merampungkan rekaman lagu “Social Sterility”, untuk kebutuhan album kompilasi “A Tribute to Napalm Death” yang diinisiasi Blast Noise Prods. Karena kekosongan di vokal, akhirnya lini tersebut dieksekusi oleh gitaris Reza.
“Setelah itu, baru kami mulai lagi proses rekaman untuk materi-materi album selanjutnya. Akhir 2023 lalu, Alhamdulillah kami sudah mendapatkan vokalis baru, yaitu Jati Hadasher yang merupakan vokalis dari band legendaris Delirium Tremens. Setelah itu kami akhirnya dapat menyelesaikan proses rekaman semuanya per Mei 2024 ini. Untuk rekaman instrumen berpindah- pindah, mulai pengisian gitar dan bass secara mandiri, lalu pengisian dram di Rocky Studio Bogor dan vokal di Tonebetter Soundslab.”
Konsep musikal album ketiga bisa dibilang masih sama dengan terapan di album kedua, dimana Babyfrog sangat terpengaruh pola musik dari unit death metal senior asal AS, Misery Index. Tapi kali ini, mereka juga menyuntikkan banyak beat yang groovy agar terdengar lebih catchy.
“Untuk racikan komposisi, masing-masing personel punya influence tersendiri dan kami menjamin album ketiga ini akan terdengar berbeda dibanding album-album kami sebelumnya. Selain Misery Index, mungkin ada sedikit pengaruh dari band-band grindcore era 90-an seperti Napalm Death, Terrorizer sampai Repulsion, karena 80% lagu ditulis oleh Reza, dimana dia sangat terpengaruh oleh Napalm Death dan band-band old school lainnya, yang tentunya diracik bersama influence masing-masing dari personel lainnya. Beberapa lagu ditulis oleh Falis yang justru sangat kental permainan deathmetal nya, Ryan lebih teknikal, lalu Rohman yang juga ter-influence oleh Misery Index.”
Album ketiga Babyfrog yang kental akan semburan deathgrind diproyeksikan bakal memuat 15 amunisi lagu yang beringas dan segera dirilis tahun ini juga. Sejauh ini, proses produksinya baru saja merampungkan rekaman untuk vokal, dan selanjutnya tinggal menunggu perampungan mixing dan mastering serta perintilan lainnya.
Sambil menanti peletupan album tersebut, simak video lagu “Tale about a lonewolf” rilisan tiga tahun lalu. (aug/MK02)
Leave a Reply