Crossbones perluas jangkauan album mini (EP) mereka yang bertajuk “Hipokrit”. Kini secara resmi sudah terhidang di berbagai gerai digital.

Keputusan merilis ulang “Hipokrit” terwujud setelah unit alternative rock/grunge asal Kota Metro, Lampung ini menjalin kerja sama dengan SPRG Record, sebuah label rekaman dan distributor di Lampung. Sebelumnya, label tersebut dikenal kerap membantu musisi-musisi lokal dalam mendistribusikan karyanya secara digital.

“Hipokrit” sendiri dikerjakan vokalis Aris Agung Prabowo, bassis Agus Supriyatna, gitaris Kurnia Nur Achmar (Amar) dan dramer Tubagus Septiawan (Wawan) dalam waktu enam bulan, sejak memulai proses aransemen hingga ke eksekusi rekaman. Dalam penggarapan musiknya, mereka lebih mengedepankan paduan riff-riff yang tegas dan beat yang bersemangat.

“Dan dalam proses pembuatannya, kami mendahulukan isian gitar dan dram. Semua lagu di dalam album ini direkam dan dikerjakan oleh vokalis kami, Aris di Bipi Studio, Metro Lampung yang menjadi basecamp band Crossbones sendiri,” tutur pihak band kepada MUSIKERAS

Dalam pengolahan musiknya, sejak awal Crossbones ingin lebih bereksplorasi di “Hipokrit”. Mereka menggabungkan beberapa unsur musik seperti alternative, grunge, rock dan punk ke dalam lima trek yang menyesaki EP tersebut, yakni “Arogansi Manusia”, “Cheater”, “Berita Televisi”, “Persekusi” dan “Hipokrit”. Semuanya didominasi oleh raungan distorsi kasar dengan beberapa penggunaan efek ‘Wah yang menjadi ciri khas ‘Seattle Sound’. 

“Konsep musik kami adalah percampuran antara punk dan metal. Yang membuat kami beda adalah, alih-alih musik grunge yang kebanyakan berkonsep kelam dan depresif, lagu yang kami buat lebih ke musik-musik dengan tempo dan beat yang menggugah semangat, serta dengan lirik bertema sosial politik yang sekarang menjadi isu utama di Indonesia,” urai Crossbones mempertegas.

crossbones

Lalu dalam meracik komposisi serta aransemennya, lanjut mereka lagi, para personelnya lebih banyak mendengarkan lagu-lagu dari band dunia seperti Soundgarden dan Alice In Chains. “Selain itu kami juga banyak mendapat inspirasi dari band heavy metal seperti Skid Row dan Black Sabbath. Ada juga beberapa beat dari lagu-lagu kami terinspirasi dari band Red Hot Chili Peppers.”

Walau masih mempromosikan karya album rilisan 2019, tapi bukan berarti Crossbones tidak menciptakan karya-karya baru. Karena saat ini, mereka mengaku telah memulai tahapan proses kreatif untuk album keduanya. 

“Materi sudah siap dan dalam beberapa waktu ke depan kami akan segera masuk ke proses penggarapan. Pada saat manggung, kami juga (sudah) sering menyisipkan lagu-lagu baru kami sebagai bocoran album berikutnya,” seru mereka meyakinkan.

Untuk mendengarkan EP “Hipokrit”, bisa langsung digeber via platform Spotify, YouTube Music, Apple Music, Deezer dan lainnya. (aug/MK02)