Sebuah kabar buruk ditebar oleh Amorphous, bahwa akan tiba masanya dimana manusia menyimpangkan moralnya, menggadaikan harga diri dan membinasakan akal sehatnya dengan berbagai fenomena beserta kekacauan hebat menyertainya.
Pada hakikatnya, kehidupan akan selalu berjalan dan mengalir, yang tidak luput berdampingan dengan setan dan malaikat, baik dan buruk, hidup dan mati. Kenyataan itu, dituangkan oleh duo dari kegelapan blackened black metal asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini, via gelontoran lirik mencekam di album debutnya yang bertajuk “The Light Perish”.
“Atas nama setan kami bersaksi! Kenyataannya, telah banyak manusia yang mengimani kekuasaan iblis tanpa sadar dan atau dengan penuh kesadaran. Tidak ada lagi cahaya dalam hatinya, semua telah binasa lenyap sirna oleh kobaran nafsu semata. Mereka akan mempersembahkan sepenuh jiwanya melakukan apapun demi hasrat kesenangannya kepada Azazel, sang maha perkasa sang penguasa takhta neraka,” seru Amorphous meyakinkan.
“The Light Perish” sendiri bermuatan delapan komposisi sarat kutukan. Sebuah pembuktian bagi dua personel penggeraknya – Aditya ‘Adit’ Rama (vokal/gitar) dan Muhammad Iqbal (gitar/bass/drum programing) – agar kobaran energi negatif musik ekstrim, khususnya di Tasikmalaya, tetap menyala.
Sebelumnya, sebagai pemanasan, Amorphous telah menyemburkan lagu rilisan tunggal promo berjudul “Cursed Flames” pada 5 November 2023 lalu, yang menjadi pembuka portal menuju debut albumnya tersebut.
Delapan Trek Sarat Kutukan
Proses kreatif peracikan “The Light Perish” dimulai Amorphous pada awal 2023 lalu, setelah merilis demo perdana pada Desember 2022. Tanpa banyak membuang waktu, mereka langsung tancap gas untuk memulai penggarapan “The Light Perish” di Damage Studio, yang kebetulan milik Adit sendiri.
“Dalam proses album ini, kami mengerjakan paling tidak satu bulan untuk satu track dan repeat di bulan-bulan berikutnya sampai rampung delapan track, kemudian langsung masuk mixing-mastering yang dibantu oleh kawan kami, Black Demon Records, Bandung,” beber pihak band kepada MUSIKERAS, mengungkapkan.
Bagi Adit dan Iqbal, momen penggarapan tersebut memberi tantangan ekstra lantaran sebelumnya, mereka belum pernah mengerjakan suatu proyek yang sekonsisten ini dan dalam waktu yang sesingkat ini.
“Kami merasa enjoy dan mengalir begitu saja, meskipun dalam segi fasilitas ala kadarnya dan masing-masing di antara kami juga harus mengatur dengan memanfaatkan sela-sela waktu di luar sibuknya pekerjaan pokok.”
Dari delapan lagu yang dirampungkan, Amorphous menganggap keseluruhan memberi tantangan teknis yang luar biasa, saat mengeksekusi rekamannya. “Karena memang ini kali pertama kami membuat materi musik blackened/black metal secara keseluruhan dan menciptakan sebuah album.”
Singkat cerita, perekaman “The Light Perish” dirampungkan dalam waktu kurang lebih 11 bulan, yang ditandai dengan dirilisnya lagu “Cursed Flames” sebagai promosi awal.
Bicara tentang black metal, Amorphous yang terbentuk pada November 2022 ini mengakui lebih cenderung menerapkan konsep yang sederhana saat meracik konsepnya. Bahkan mungkin terbilang biasa saja, seperti band-band blackened pada umumnya. Karena memang, riff gitar, pola musik hingga liriknya, sepenuhnya berdasarkan representasi dari isi dua kepala personelnya, yang mengacu pada keadaan atau fenomena yang terjadi sehari-hari di sekitar mereka.
“Seperti yang kita semua tahu, bahwa fenomena menjalarnya sub-sub genre pada black metal sendiri memang sudah sangatlah luas. Kami mencoba masuk mengikuti dan menikmati beberapa gaya black metal yang kami suka, seperti atmospheric black metal dan melodic black metal. Dan kami lebih spesifik ke band-band Swedia seperti Naglfar, Dissection, Necrophobic, Watain dan Dark Funeral.”
“The Light Perish” yang berdurasi total 40 menit 8 detik tersebut telah dirilis melalui label rekaman Metalgear Music dari Ciamis, Jawa Barat pada 17 Agustus 2024 lalu. (aug/MK02)
Daftar lagu “The Light Perish”: 1. Beyond The Apostasy – 2. The Throne Above – 3. Soul Sacrifice – 4. The Light Perish – 5. Bloodless Legion – 6. Cursed Flames – 7. Incarnate – 8. Infernal Desolation
Leave a Reply