Menuju pelampiasan album pertamanya pada akhir 2024 ini, Consvrge meluncurkan lagu pemanasan, rilisan tunggal ketiganya yang berjudul “Omnia Paratus”.

Sebelumnya, unit metallic hardcore asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini telah memperdengarkan lagu “Ruthless Abyss” (11 Februari 2023) dan “Bleed to Death” (19 Agustus 2023) di berbagai platform digital.

Momen perilisan “Omnia Paratus” tercetus tak lama setelah band yang telah menggeliat sejak 2022 lalu itu mengumumkan kerja sama dengan Thronekill Records. Label rekaman independen asal Malang, Jawa Timur. Kedua pihak berkolaborasi sejak 1 Oktober 2024 lalu, hingga selama periode perilisan album terbaru Consvrge nanti.

Rekaman“Omnia Paratus” sendiri dieksekusi di Floless, studio rekaman rumahan milik gitaris Consvrge, Aldi Tri Bayu. Tidak butuh waktu lama, dan bahkan hanya butuh sehari untuk merampungkan pemolesan mixing dan mastering.

Di departemen lirik, adalah dramer Bandhu Manhistha yang merangkainya. Tapi latar belakang ceritanya, tidak ada hal yang terlalu mengikat atau imaji tertentu yang ia visualisasikan dalam liriknya.

“Saya hanya mendengarkan instrumen secara singkat, mengisap sebatang kretek dan membayangkan bagaimana instrumen tersebut membawa saya ke dalam suasana paling kelam yang pernah saya bayangkan. Sekitar lima menit kemudian, dengan keadaan setengah sadar saya telah menyelesaikan lirik tersebut secara utuh,” urai Bandhu gamblang.

Istilah ‘omnia paratus’ sendiri didapatkan Bandhu jauh sebelum ia bergabung di Consvrge. Lewat potongan video dari serial TV yang berjudul “Gilmore Girls”, kata tersebut tiba-tiba saja muncul dalam benaknya.

“Tanpa pikir panjang, saya tanpa ragu memilih kalimat dari bahasa Latin itu untuk menjadi tajuk dari single terbaru kami ini.”

Berondongan distorsi“Omnia Paratus” mengombinasikan beberapa pola blast beat ala blackened hardcore, dengan vokal melengking dan growl ala deathcore serta manuver breakdown ala sub-genre hardcore yang tegas pada bagian akhir.

consvrge

Berbeda dibanding “Ruthless Abyss” dan “Bleed to Death”, kali ini bisa dikatakan Consvrge lebih cenderung menerapkan pola musik serta riff yang cukup lugas dan padat. Aldi Tri Bayu menjelaskan, jika prototipe “Omnia Paratus” direkam dalam waktu yang cukup singkat dan mendadak.

Tadinya, lagu itu bukan prioritas di rangkaian rencana mereka. Namun atas beberapa pertimbangan, para personel Consvrge yang juga diperkuat bassis Tatar Guruh dan vokalis Deva Yoga memutuskan menambah satu materi dengan struktur lagu yang lebih singkat dan tegas.

Kepada MUSIKERAS, Consvrge mengungkapkan bahwa secara teknis, sebenarnya tidak ada kendala yang signifikan saat merekam “Omnia Paratus”

“Namun ada perubahan pada pola breakdown di akhir ketika proses produksi,  karena gitaris ingin menonjolkan breakdown riff yang dalam dan heavy. Untuk itu, kami mengubah drum pattern yang semula cepat menjadi down tempo atau lambat.”

Secara keseluruhan, Consvrge juga mengakui bahwa referensi musik yang menjadi acuan mereka dalam meracik materi “Omnia Paratus”, serta album keseluruhan, cukup banyak menyerap dari band-band mancanegara seperti END, SECT dan juga Spite.

Sejauh ini, proses penggarapan album juga telah rampung sejak September 2024 lalu. Estrimasi dirilis pada Desember 2024, yang diperkuat 10 amunisi ganas. “Untuk judul belum bisa kami bocorkan. Yang jelas, semua sudah siap dan menunggu timeline rilis saja!” (mdy/MK01)