Kidsway akhirnya meluncurkan paket lagu baru bertajuk “In The Street Where We Belong” pada 15 Desember 2024 lalu, yang dirilis dalam format digital via label Futura Records.
Maxi-single tersebut beramunisikan dua komposisi, masing-masing berjudul “Stand Tall” dan “Inner Suicide”. Keduanya punya narasi berbeda, namun tetap menyongsong semangat yang sama, yakni positivity.
“Stand Tall” disebut oleh band asal Bandung, Jawa Barat yang digerakkan gitaris Vicky Stefanus, vokalis Ahmad Ramadan (Amet), dramer Febby Herlambang dan bassis Muh. Ridwan (Idan) ini sebagai kebanggaan mereka.
Karena lagu itu memiliki semangat kebersamaan di balik opini-opini tak sedap soal mereka atau bahkan hardcore hari ini. Juga individual problematik yang kerap muncul di sekitar mereka.
Spirit kolektif tersebut mereka anggap menjadi sesuatu yang perlu dirawat dan tentunya diteriakkan dengan lantang.
Sementara “Inner Suicide” bersifat lebih personal, tentang kesadaran akan mengenali diri sendiri menjadi suatu hal yang penting, di saat perang batin tak terelakkan.
“Masalah tentunya datang beriringan dengan udara yang kita hirup, maka dari itu, nomor ini bukan hanya isapan jempol, melainkan sebaliknya: stimulus jitu untuk menciptakan damai dalam diri,” kata mereka menegaskan.
Sebagai pelontar barisan pesan tadi, Kidsway masih melantangkan hardcore gaya baru yang groovy, yang ditingkahi injeksi tipis-tipis rasa beatdown.
Formula yang sedikit banyak dipengaruhi geberan band-band mancanegara macam Strife, Leeway dan Mindforce ini sekaligus menjadi bukti, bahwa konsistensi merupakan pedoman mereka dalam setiap formula materi.
Dengan sound yang lebih segar, serta juga narasi yang tetap relevan, tentunya merupakan gambaran dari bagaimana band ini menjaga nyala api semangatnya sebagai unit musik.
“Untuk konsep musik dari maxi single ini, simpel,” seru pihak Kidsway kepada MUSIKERAS menegaskan.

“Kami cuma coba bikin materi yang sedikit berbeda dibanding materi-materi kami sebelumnya, yang lebih ringan, lebih mudah dicerna aja. Jadi sepertinya nggak ada formula khusus juga dari kami untuk bikin kami berbeda dari (band-band) yang lain.”
Bisa dibilang, proses kreatif penggarapan “In the Street Where We Belong” sendiri cukup singkat. Menurut Vicky, yang menarik dari materi mereka kali ini tanpa melewati proses workshop di studio terlebih dahulu.
“Bikin draft, share dan discuss di grup, nggak lama dari itu langsung masuk studio untuk rekaman. Untuk proses rekaman sendiri direkam di Teargas Labs.”
Dari dua lagu yang direkam, Kidsway menyebut “Stand Tall” dan “Inner Suicide” masing-masing memberikan tantangan teknis tersendiri. Bahkan bisa dibilang setara.
“Karena mungkin itu tadi, seperti yang Vicky bilang, kami nggak melewati proses workshop di studio. Jadi Vicky bikin aransemennya dan Amet udah siapin liriknya. Begitu masuk studio langsung gas rekaman walaupun ada beberapa isian yang harus diulik dan diubah di tempat.”
Usai pelepasan “In The Street Where We Belong”, band bentukan 2017 yang merupakan gabungan personel dari band Balcony, Take A Stand, Full Of Hate, Savor Of Filth, Devdan dan Asia Minor ini langsung menyiapkan serangkaian aktivasi untuk mendorong promosinya.
Dalam waktu dekat akan ada penggarapan video musik, yang akan berkolaborasi dengan salah satu fashion brand dari Bandung. Selain itu, juga ada kegiatan produksi beberapa materi untuk rencana rilisan album split dengan salah satu band yang masih dirahasiakan namanya.
Sejak terbentuk pada 2017, Kidsway telah melontarkan rilisan album “Kidsway” (22 Juni 2018) dan “Hardcore Pagebluk” (13 Juni 2022) serta lagu lepas “Tatapan Kosong Gorilla Gadget” (5 Februari 2021). (mdy/MK01)
Leave a Reply