Mahasura telah mengasah formula musikalnya di tiga lagu rilisan tunggal sebelumnya. Yaitu “Bipolar”, “Hipokrit” dan “Scream of the Vanquish” yang sudah mengudara di berbagai platform musik digital.

Nah, karya-karya tersebut, termasuk “The Tales Agony Ov Undead” bakal menjadi amunisi album debut yang telah ditetapkan berjudul “Suffering, I”

Awalnya, pihak Mahasura merencanakan perampungan album pada akhir 2024 lalu. Namun karena satu dan lain hal, mereka akhirnya memutuskan menunda jadwal rilisnya hingga sekitar kuartal kedua atau ketiga tahun ini.

“Kami juga akan berkonsultasi dengan (label) Rottrevore selaku tempat kami bernaung terkait hal ini. Yang jelas, kawan-kawan bisa stay tune terus,” seru pihak band menyampaikannya kepada MUSIKERAS.

Dalam proses kreatif penggarapan “The Tales Agony Ov Undead” yang liriknya terinspirasi kisah nyata dan novel legendaris “Dracula” karya Bram Stoker (1897), Mahasura menggeber eksplorasi yang mengukuhkan kematangan mereka sebagai salah satu pendatang baru di arena musik ekstrim Tanah Air. 

Dengan komposisi musik yang kompleks, lagu tersebut memadukan tone gitar padat, tempo cepat, serta breakdown penuh jebakan yang siap memacu adrenalin para pendengarnya. 

Band cadas asal Jakarta ini mengakui bahwa band-band seperti Fleshgod Apocalypse, Lorna Shore hingga Mental Cruelty merupakan sumber inspirasi dalam proses penciptaan lagu tersebut. Termasuk dalam penyuntikan sentuhan sinematik dan atmosferik di dalamnya.

Blackened deathcore yang dianut Mahasura diklaim sangat berbeda dibanding racikan umumnya. Mereka mengedepankan intensitas tinggi dengan susupan notasi-notasi black metal, yang dikombinasikan kecepatan dari death metal serta heavy sound nan modern deathcore.

Selain itu, Mahasura juga menggunakan mekanisme breakdown yang berbeda. Mereka mengeksekusinya dengan sangat tegas dan terlihat penuh intensitas lewat terapan dobel pedal bertensi tinggi serta semburan suara dari permainan gitar dan bassnya. 

Plus, kebrutalan serta kegarangannya dipertegas lagi lewat kombinasi vokal low dan high yang bergantian, serta kekontrasan yang dihasilkan bebunyian choir dan alunan orkestra yang memberi kesan indah dalam tiap penggal lagunya.

Jika membandingkannya dengan tiga lagu rilisan sebelumnya, Mahasura yang dihuni formasi gitaris Imadudin Adam dan Dede Iskandar, dramer Reza Andrian, vokalis Zakiy Syawaludin Shah serta bassis Nurul Arifin menyebut ada perbedaan yang signifikan dalam penggodokan “The Tales Agony Ov Undead”.

“Di materi keempat ini, Mahasura seakan sudah lebih fit dengan genre blackened deathcore. Karena tiga materi awal seperti percobaan dan pada waktu itu kami juga masih belajar meramu musik di genre ini,” seru mereka terus-terang.

Selain itu, lanjut mereka, materi keempat ini juga memperlihatkan kematangan dan kemantapan mereka dalam menyelami paham metal tersebut lebih dalam.

“Karena kami sadar, perjalanan kami sebagai band anyar masih sangat panjang. Intensitas lagu baru ini juga jauh lebih gila dan brutal dibanding tiga materi sebelumnya. Bahkan kami masih sangat deg-degan jika lagu ini masuk setlist kami saat live… hahaha!”

“The Tales Agony Ov Undead” juga sekaligus mereka harapkan menjadi gambaran arah musik Mahasura ke depan, mengukuhkan identitas mereka di tengah persaingan global. 

Sejauh ini, proses perampungan album “Suffering, I” sedang memasuki tahap mixing dan mastering. Pihak Mahasura membocorkan, saat ini tercatat ada empat materi lagu lagi yang sedang diproses.

“Album ini nantinya bakal berisi 10 lagu berintensitas tinggi. Soal jadwal perilisan, kami masih belum tahu.”

Tapi yang pasti, “Suffering, I” nantinya diproduksi dan akan diedarkan via label musik ‘bawah tanah’ legendaris legendaris Indonesia, Rottrevore Records. (mdy/MK01)

.