Sniperhead hadir menggalakkan skena thrash metal yang bisa dibilang saat ini mulai menurun denyutnya di Tanah Air. Berlatar belakang dari perpecahan band, unit cadas asal Bandung, Jawa Barat ini lantas sepakat menyatukan kekuatan pada 2021 dan lalu melepas beberapa karya orisinal.
Sejauh ini, Sniperhead yang digerakkan formasi vokalis Ari Hariman (Arie Rock), gitaris Neda Anet Rachman (Annetd), bassis Ndah Hasanah (Occa Rfa) dan dramer Ronny telah merilis tiga lagu rilisan tunggal berjudul “Insomnia”, “Peluru Terakhir” dan “Tancapkan Bendera”.
Lewat karya tersebut, mereka mengklaim dengan lantang dan berani meneriakkan kebenaran. “Thrash metal membawa kami lebih dewasa dalam bermusik dan menciptakan lagu-lagu yang relate dengan kehidupan yang terjadi di negri ini,” seru pihak band ini meyakinkan.
Lagu pertama, “Insomnia” digarap Sniperhead pada 21 Oktober 2021 dan merampungkan tahapan mixing pada 19 Desember 2024, yang dieksekusi Yudi Suntara di studio Distropology.
“Cukup memakan waktu lama untuk benar-benar menjadi mahakarya di lagu ini. Sempat terhenti karena berganti personel,” ucap Sniperhead kepada MUSIKERAS.
“Peluru Terakhir” adalah lagu berikutnya yang diracik pada 5 September 2021. Sementara untuk mixing juga dirampungkan di Distropology pada 17 Febuari 2025.
“Lagu ini bercerita tetntang dendam, amarah, problematika dan hati yang gusar. Di lagu ini sangat menonjol genre thrash metalnya sehingga seluruh kemampuan para personel tercurahkan di sini!”
Di rilisan ketiga, “Tancapkan Bendera”, para personel Sniperhead menggarapnya pada 15 Januari 2022, dilanjutkan mixing pada 19 Februari 2025. Kali ini, mereka banyak menyurahkan unsur thrash, rock, punk dan metal di komposisi serta aransemennya.
Seluruh komposisi lagu dibuat oleh Annetd sang gitaris dengan inspirasi aransemen mengacu pada raksasa metal asal AS, Metallica. “Walaupun tidak semirip Metallica, tapi tetap acuan Sniperhaed berkiblat kepada band tersebut.”
“Peluru Terakhir” sejauh ini menjadi trek terfavorit Sniperhead, sekaligus menjadi lagu yang paling menantang eksekusinya. Alasannya, karena di lagu tersebut menyajikan melodi yang gahar di setiap bagiannya.
“Cabikan bass yang sangat khas, gebukan dram yang sngat menggelegar, ditambah karakter vokal ‘abah’ sang vokalis yg sangat sangar di lagu ini.”
Secara keseluruhan, Sniperhead menegaskan bahwa konsep yang mereka kedepankan lumayan membuat band ini berbeda. Satu yang paling nyata, mereka diperkuat seorang pembetot bass wanita. Selain itu, eksplorasi thrash metal yang mereka terapkan juga menyuntikkan unsur heavy metal sehingga masih bisa dinikmati oleh banyak kalangan.
“Dengan beberapa kali berganti personel, formasi saat ini adalah puncak dari keseriusan Sniperhead masuk ke ranah thrash metal dengan lantang dan berani membawakan lagu yang kami inginkan,” beber band yang menyebut band-band luar seperti Metallica, Megadeth dan Sepultura sebagai pemicu mereka untuk serius di ranah thrash metal.
Usai “Insomnia”, “Peluru Terakhir” dan “Tancapkan Bendera”, selanjutnya Sniperhead berniat menyelesaikan penggarapan album mini (EP). Sesungguhnya, mereka mengaku juga bisa merampungkan sebuah album penuh. Namun karena terhalang kesibukan para personel, akhirnya diputuskan menggodok EP terlebih dahulu. (aug/MK02)
Leave a Reply