Ya, jangan lihat arti namanya. Besok Bubar sebetulnya tak pernah berniat bubar. Walau masing-masing personelnya lumayan sibuk dengan aktivitas di luar band – vokalis dan gitaris Amar sibuk mengembangkan potensi olahraga di Tanah Air, dramer Rega yang kembali dari program detoksifikasi, sementara bassis Egi berkutat membela hak-hak buruh negara dunia ketiga – karir Besok Bubar tidak terbengkalai. Band rock asal Jakarta ini malah hadir kembali lewat sebuah single baru bertajuk “Superior”, yang diedarkan via label Demajors.

Dan bukan Besok Bubar kalau tidak mengumbar lirik sarat sindiran. Di “Superior”, Besok Bubar bercerita tentang fenomena banyak omong dan banyak aksi serta cari muka yang kita hadapi di kehidupan sehari-hari. Entah teman sekelas, rekan sekantor, atau siapa pun, di mana pun, pasti ada yang tipikal kelakuannya seperti itu. “Banyak omong dan banyak gaya, tapi nihil hasil,” begitu ungkap pihak band lewat siaran pers resminya.

Lewat “Superior” ini, Besok Bubar ingin kembali menyapa para Bubarian – sebutan untuk pemuja mereka – di manapun berada. Single baru ini sendiri merupakan lagu baru di luar album “The Ultimate”, yang tadinya direncanakan dirilis sejak September lalu. Namun menjadi tertunda karena terhalang kesibukan-kesibukan tadi.

Besok Bubar terbentuk pada 2005 silam di Jakarta, dengan menitikberatkan olahan musik berdistorsi grunge. Dinamakan Besok Bubar karena sebelumnya, para personelnya sudah sering punya band dan selalu bubar. Tapi nyatanya, justru Besok Bubar yang paling bertahan dan produktif. Jadi istilah ‘nama adalah doa’, sudah berubah menjadi ‘apalah arti sebuah nama’.  Sejauh ini sudah merilis tiga album, yakni “Cuci Otak The Album” (2010) yang memuat 10 lagu dan hanya diproduksi sebanyak 500 keping secara DIY (Do It Yourself). Lalu album kedua bertajuk self-tittled (2011) via label independen, Paviliun Records, yang beredar dalam skala nasional. Yang ketiga bertajuk “The Ultimate” (2015).

Berikut konten lirik lagu “Superior” yang diciptakan Amar Gill:

Lidah tak bertulang

Dipotong dan dibuat sup saja

Berikan kantong muntahku

Oh ternyata sudah terisi penuh

Coba kau lihat itu tong sampah

Terisi waktu dan omong kosong

Bilang sajalah kalo gak becus

Kami bukan anak kemarin sore

Superior, Ahli strategi, hasilnya nihil

Halusinasi Jalan di tempat Raja pecundang

Gagah, bawa senjata

Ternyata isi peluru hampa

Terkesan dengan peranmu

Amatir berlagak profesional