Sebagai bentuk kepedulian terhadap para penderita penyakit diabetes di seluruh Indonesia, monster grindcore asal Jakarta, Noxa berkolaborasi dengan Shining Bright, sebuah brand apparel yang berkonsentrasi pada gaya hidup dan mode kasual anak muda. Keduanya kini sepakat bergerak di jalur sosial, menebar jala kemanusiaan dengan merilis satu produk kolaborasi bertajuk “Grind And Shine”.
Di samping itu, bertemunya Shining Bright dan Noxa dalam garis tengah ini juga dilakukan sekaligus untuk menularkan pencegahannya lewat kampanye pola hidup sehat; yaitu dengan mengurangi konsumsi gula, menganjurkan lebih sering minum air putih, berolahraga rutin, berhenti merokok dan menghindari terlalu sering duduk.
“Seperti kita tahu para musisi hidupnya cenderung berantakan, tidak sehat, entah suka begadang, entah merokok atau minum alkohol. Di sini kami ingin menyiarkan sesuatu yang positif,” seru vokalis terkini Noxa, Diegoshefa.
Kesadaran tersebut secara kebetulan dipicu pula oleh peristiwa duka yang menerpa Noxa di akhir 2020 ini, setelah mantan vokalis mereka, Tonny Christian Pangemanan meninggal dunia akibat diabetes, tepat sehari sebelum bergulirnya Hari Diabetes Internasional yang diperingati setiap 14 November. Kegiatan ini sekaligus menjadi sebuah penghormatan yang didedikasikan kepada mendiang Tonny.
Di sisi lain, gerogotan penyakit mematikan ini juga sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan, khususnya di Indonesia. Seperti dilansir dari data World Health Organization (WHO), Indonesia kini menempati urutan keenam dari 10 negara dengan jumlah pengidap diabetes tertinggi. Per 2017 lalu, terdapat sekitar 10,3 juta pasien diabetes dan diperkirakan bakal meningkat sebesar 16,7 juta pasien pada 2045 mendatang.
Bagi Shining Bright sendiri, kampanye “Grind And Shine” dianggap sejalan dengan semangat mereka sebagai brand apparel yang fokus pada perkembangan fesyen dan gaya hidup, tapi juga turut ambil bagian dalam banyak hal soal kepedulian sosial. Untuk itu Shining Bright mendirikan sebuah yayasan bernama Shining Life Foundation.
Beberapa kolaborasi lain yang pernah dijalankan Shining Bright antara lain adalah “Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami” dan “Leap Of Faith” bersama seniman Hari Merdeka demi membantu perang melawan pandemi Covid-19 dengan membagikan alat pelindung diri, dan kaus “Marijuana Vs Eeverybody” untuk mendukung riset Budaya Ganja Nusantara yang diinisiasi oleh Yayasan Sativa Nusantara, hasil kerja sama dengan gerakan Lingkar Ganja Nusantara (LGN).
Fiyan Sastro, selaku pendiri Shining Life by Shining Bright yang mempunyai slogan “For A Better Life” mengatakan langkah tersebut melalui analogi semiotika brand-nya yang berlogo lilin: “Itulah identitas kami. Filosofi sebatang lilin yang menyala dengan api terangnya, dan menjadi pelita kehidupan di saat gelap. Memberi cahaya bagi sekitar dengan mengorbankan dirinya.”
Tribut “Grind And Shine” menghadirkan kapsul kolaborasi yang hanya diproduksi terbatas. Koleksi autentik berdesain unik dari pernak-pernik merchandise Noxa seperti t-shirt, hoodie sepatu slip-on, topi, gantungan kunci, pin dan pick gitar. Dengan kisaran harga Rp. 35.000 – Rp. 450.000. Pembelian bisa dilakukan mulai Jumat, 4 November 2020 lalu secara eksklusif di Shining Bright Shopee Mall. Sebagian keuntungan penjualannya, tentu saja akan didonasikan oleh Shining Life Foundation ke sejumlah lembaga diabetes terkait dan keluarga mendiang Tonny Pangemanan.
“Sekali lagi,” seru Diegoshefa lagi, “Kolaborasi ini merupakan wadah kami untuk menyebarkan semangat positif dengan cara mengampanyekan pola hidup sehat sebagai kebutuhan yang primal hari ini. Ayo lawan diabetes!”
Sejak terbentuk pada Maret 2002 silam, Noxa telah merilis lima album studio, yakni “self-titled” (2002), “Grind Viruses” (2006), “Legacy” (2010), “Buka Mata” (2016) dan “Propaganda” (2018). Di luar karirnya di skena Nusantara, nama Noxa juga tercatat di kancah internasional. Mereka antara lain pernah tampil di panggung Obscene Extreme Festival, Singapore Death Fest, Johor Bahru Konsert hingga Tuska Open Air Fest Finlandia. Mendiang Tonny Christian Pangemanan sendiri merupakan personel asli kedua yang meninggalkan Noxa. Sebelumnya, Noxa juga kehilangan salah satu pendirinya, dramer Robin Hutagaol yang meninggal dunia akibat kecelakaan motor pada 17 Januari 2009 silam. Lalu pada 23 Desember 2019 lalu, Noxa lantas mengukuhkan Diegoshefa sebagai vokalis baru, melengkapi formasi Ade Himernio (gitar), Dipa Biomantara (bass) dan Alvin Eka Putra (dram). (mdy/MK01)
.
Leave a Reply