Maraknya ketimpangan sosial yang terjadi belakangan ini membuat unit hardcore asal Kota Daeng, Makassar ini tidak bisa tinggal diam. Sebagai kumulasi dari amarah yang diredam paksa, Wajib Militer lantas meletupkan “Geram”, sebuah single yang menjadi gebrakan perdana mereka di kancah musik keras Nusantara. 

“Daripada marah-marah terus tidak ada output yang jelas, mending kemarahannya ditumpahkan seluruhnya menjadi lagu!”. Lirik yang tajam dalam “Geram” merepresentasikan betapa muaknya band yang diperkuat barisan formasi Andi Irwan Rahman (vokal), Yusdi ‘Yuss’ Rahmat Yusuf (gitar), Andi Surya ‘Uya’ Ismail (gitar), Mappajanci ‘Anci’ Hajas (bass) dan Brandon Hilton Cavalera (dram) ini terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka mengemas keresahan tersebut bersama dengan amarah dan semangat beroktan tinggi dalam berkarya.

Proses penggodokan single “Geram” sendiri dimulai Wajib Militer pada akhir 2019 lalu, namun baru masuk tahapan eksekusi rekaman di Remains Records pada akhir 2020. 

“Tergolong lama karena harus melewati proses brain-storming dan meja-meja yang terbanting,” seruan pihak band kepada MUSIKERAS, sedikit mendramatisir.

Hardcore memang menjadi genggaman utama Wajib Militer sebagai kendaraan pelampiasan lirik-lirik tajamnya, namun lebih difokuskan pada formula yang modern. “Ada sentuhan beatdown tipis-tipis. Cocok untuk yang suka musik hardcore campur sari… hahahaha. Soal inspirasi, (kami) memasang kiblat kepada Sworn Enemy dan Get the Shot.”

Rencananya, gerigi Wajib Militer akan terus bergerak dan berputar setelah perilisan “Geram”. Ada rencana untuk membuat video musiknya, sebelum mengeksekusi penggarapan album penuh. Sejauh ini, konon band bentukan 20 Agustus 2019 ini telah mengantongi enam materi lagu yang siap dikobarkan. “Tapi lebih enak kalau ditambah beberapa (lagu) lagi biar makin pol!”

Sejak 10 Januari 2021 lalu, single “Geram” sudah dapat didengarkan melalui berbagai platform streaming, di antaranya seperti Spotify, Apple Music, Deezer dan YouTube. (mdy/MK01)

.