Walau diluncurkan tepat pada perayaan ‘hari kasih sayang’, tapi unit death metal yang berbasis di Yogyakarta ini malah injak gas, memberondong lewat karya album debut yang sarat amarah dan kebengisan. Album beramunisikan sembilan trek berbahaya tersebut bertajuk “Scattered Remnants” dirilis via label independen asal Jakarta, Brutal Mind.

Detritivor yang diderukan oleh Pambudi Agung Wibowo (vokal), Dimas Wirashakti (gitar), Ecky Nantya (gitar) dan Aryo Kusumojati (dram) ini butuh waktu yang tidak sebentar saat menggarap “Scattered Remnants”. Penyebab utamanya, ya, apalagi kalau bukan hadangan keterbatasan gerak dalam masa pandemi. Sehingga, jadwal sesi rekaman, mixing serta mastering yang seharusnya selesai dieksekusi pada April 2020 harus digeser mundur ke Oktober 2020.

Agung yang menulis lirik, di sisi lain, juga butuh waktu untuk benar-benar fokus dalam pendalaman karakter tokoh yang dituangkan ke dalam lirik-lirik lagu di album tersebut. Ia harus menjadi ‘orang lain’ dan membangun karakter yang diharapkan untuk kebutuhan lagu, yang antara lain terinspirasi dari berita-berita kriminal di surat kabar, film thriller atau serial pembunuhan. Dan hal itu perlu tenaga ekstra agar ‘rasa’ yang sudah dibentuk oleh instrumen bisa padu agar tidak kehilangan nyawa dan emosinya.

Contohnya di lagu yang berjudul “Eternity”, salah satu karya di “Scattered Remnants” yang disebut para personel Detritivor sangat memorable, sekaligus paling sulit dan diperkirakan membutuhkan adrenaline paling besar jika dijajal di atas panggung secara live.

.

.

“Di lagu ini vokalis kami sempat mengganti liriknya beberapa kali karena memang tingkat kesulitannya berbeda dibanding materi lagu yang lain. Jadi harus benar-benar menyesuaikan dengan materi lagu,” seru band bentukan 2009 silam ini kepada MUSIKERAS, meyakinkan.

Semua trek dalam “Scattered Remnants” disajikan Detritivor dengan terjangan blastbeat yang rapat nan intens serta riff gitar yang menyayat. Konsep globalnya adalah geberan death metal yang kental akan nuansa Florida death metal, yang menjadi referensi musik Detritivor untuk album ini. Antara lain mereka serap dari Cannibal Corpse, Monstrosity, Malevolent Creation serta pejuang lokal, Death Vomit, dan masih banyak lagi.

“Kami ingin pencapaian musik di album ini adalah konsep brutal dari sudut pandang konsep lirik dan sangar pada riff gitar, dengan disisipkan nuansa-nuansa nada yang dapat membuat klimaks di dalam lagu-lagu album ini.”

“Scattered Remnants” saat ini sudah tersedia dalam format fisik CD. Untuk mendapatkannya, silakan baca infonya di akun media sosial Detritivor. (mdy/MK01)