Ternyata, pemecatan sepihak yang dialami vokalis Daniel Mardhany dari unit technical death metal Deadsquad bulan lalu justru menjadi momentum lahirnya sebuah band baru. Ya, seperti yang sudah ramai menjadi perbincangan di skena permetalan Tanah Air, band tersebut bernama BongaBonga dan bahkan sudah melepas single debut bertajuk “Suara Sudra” pada 9 September 2021 lalu.

Yoi, namanya memang terkesan tidak serius. Sama seperti tampilan video musiknya, yang dibiarkan sarat ornamen kartun warna-warni plus potongan-potongan video pendek ‘katrok’ yang unik, lucu dan konyol. Tapi bertentangan dengan visualisasinya, tumpahan lirik yang disampaikan BongaBonga ternyata sangat serius dan bahkan kritis. Begitu juga garapan musiknya, yang mencoba menghujamkan kembali kecadasan thrash metal.

“Ini benar-benar spontan. Kenapa dengan konsep warna-warni, dengan gambar yang lucu-lucu dan imut-imut? Karena gue pribadi melihat selama pandemi banyak orang yang down dalam segala hal. Apalagi musik. Kami nongol memang benar-benar untuk menghibur orang,” seru bassis Bonny Sidharta kepada MUSIKERAS, memberi alasan.

Memang akhirnya banyak orang yang terkecoh setelah video musik “Suara Sudra” dirilis, karena ternyata liriknya bukan ocehan candaan. Nah, lanjut Bonny lagi, justru di situlah intinya. BongaBonga ingin tetap menyuguhkan lirik serius, namun disampaikan dengan cara yang menghibur. Dan ternyata banyak yang suka dengan konsep itu. 

“Daniel menulis lirik berdasarkan pengalaman nyata banyak orang sehari-hari. Lebih to the point, nggak banyak maen metafora. Gue selalu bilang ke anak-anak, gue yakin bukan hanya kita yang ‘gesrek’ kepalanya, pasti di luar sana juga banyak dan ternyata benar. Dan apa yang ingin kami sampaikan tercapai. Mereka terhibur. Itulah alasan band ini harus terbentuk, menghibur orang dengan cara kami. Serba ringan, bikin orang happy.” 

.

.

Cikal bakal BongaBonga sendiri lahir dari keisengan Daniel dan gitaris Welby Cahyadi yang ingin membentuk sebuah band beraliran thrash metal. Berawal dari sebuah kompetisi yang diadakan oleh Lawless beberapa waktu silam, dimana keduanya ikutan, lalu berlanjut menjadi lebih serius karena Welby rupanya terus melahirkan lagu-lagu baru. Singkat cerita, dramer Alvin Eka Putra dan Bonny lantas diajak bergabung. Sempat mau menggunakan nama Orgasmator, namun tak ada keputusan hingga proses rekaman single “Suara Sudra” selesai. Akhirnya detik-detik terakhir menjelang perilisan, tercetuslah nama BongaBonga.

“Prosesnya cepet banget. Kenapa dibentuk, karena dari dulu kami pengen maen thrash. Terutama gue sama Welby. Kalo Bonny udah pernah di Thrashline. Trus ajak Alvin karena udah pernah main bareng, udah kenal lama, dan kita tahu persis kapasitas Alvin segimana… jadi ya cari personel nggak perlu ribet-ribet… Dan kebetulan banget waktu itu Bonny juga nanyain untuk bikin band thrash, ya udah sekalian ajak Bonny,” beber Daniel semangat.

Eksekusi rekaman “Suara Sudra” dilakukan keempat musisi yang keseluruhan pernah bermukim di Deadsquad tersebut di Cubicle Studio selama dua hari. Menurut Welby yang saat ini juga tergabung di unit metal Carnivored, karena para personel BongaBonga terbilang hi-tech semua, jadi proses pengerjaan lagu berlangsung secara remote.  

“Hari pertama menyelesaikan (isian) dram dan gitar, dan hari kedua untuk bass dan vokal. Kebetulan operator kami, Erikson Rudy harus pergi ke dokter untuk mengecek kandungan istrinya, akhirnya gue melanjutkan sebagai operator untuk menyelesaikan rekaman vokal,” kata Welby.

Thrash metal yang diterapkan BongaBonga sendiri sebenarnya tidak terlalu murni juga. Daniel menyebutkan ada suntikan elemen crossover dan hardcore, namun masih memegang etos punk juga. Merujuk ke band-band seperti Slayer, Nuclear Assault, Cro-Mags hingga Agnostic Front. Begitu juga dengan penulisan lirik yang justru lebih bercermin pada gaya tutur band-band crust/street punk atau d-beat kayak Disrupt, Discharge hingga The Exploited.

“Kalo (referensi) lokal lebih kayak band (fastcore) Domestik Doktrin dan Hark! It’s a Crawling Tar-Tar, band dbeat Bandung yang udah bubar. Lebih ke arah itu, dengan pengembangan gaya gue sendiri. Gue belum pernah nulis lirik kayak gini. Formula atau pattern vokalnya kayak pop, ada bridge, ada chorus, itu belum pernah nyoba di band-band sebelumnya. Lebih simpel,” seru Daniel lagi.

Khusus tentang “Suara Sudra”, proses penulisan liriknya dibuat Daniel hanya dalam waktu 15 menit, dalam perjalanan ke studio. Muntahan liriknya menangkap fenomena sosial yang sekarang banyak terjadi, kayak utang cicilan, tebaran omong kosong di baliho hingga janji-janji palsu kampanye, yang menurut Daniel, dari dulu tidak pernah ada yang berubah.

Setelah “Suara Sudra”, BongaBonga yang mulai hari ini juga diperkuat gitaris Coki Bollemeyer – yang juga mantan personel Deadsquad – berencana segera meluncurkan album mini (EP) yang kemungkinan bakal beramunisi 4-5 lagu karya sendiri plus satu lagu daur ulang (cover). Khusus lagu yang disebut terakhir kemungkinan bakal meminjam karya dari band-band lokal seperti Mortus atau Thrashline. “Lagi ngontek mereka untuk ijin. (Karena) Bosan juga cover lagu band luar.” (mudya/MK01)