Oleh @mudya_mustamin
Pandemi terbukti tidak menjadi penghalang untuk berekspresi. Karya-karya rekaman metal bertaji ternyata tetap deras mengalir. Bahkan dengan tingkat kreativitas yang makin menggila, dan dibuat maksimal seolah besok kiamat. Tentu saja, memilih 12 yang terbaik bukan pekerjaan mudah di antara sekian banyak rilisan berbahaya nan bengis yang dilepas tahun ini. Namun setelah menimbang berbagai aspek, mulai dari sisi kreativitas, orisinalitas, keunikan komposisinya, kecadasannya hingga dampak dan sensasi yang ditimbulkannya di berbagai platform, maka akhirnya kami menetapkan selusin lagu di bawah ini. Oh ya, daftar ini kami susun secara acak, bukan berdasarkan urutan peringkat. Semoga sebagian besar lagu favorit kalian juga ada di deretan pilihan kami ini.
.
510 “The Last Suffer” (2 Desember 2021)
Secara musikal, lagu ini dirancang lebih agresif, dengan terapan perancangan suara (sound design) di gitar yang lebih hi-gain, plus sentuhan orkestrasi yang dibuat lebih ‘gelap’. Kurang lebih, referensi sound diserap dari beberapa karya rekaman band luar macam Periphery era Adam ‘Nolly’ Getgood serta band asal Inggris macam Holding Absence untuk referensi sound yang cenderung lebih lebar. Lebih detail tapi tetap agresif.
.
NIKHARA “Surreal” (18 November 2021)
Sebuah karya kolaborasi yang cukup mengejutkan. Band cadas asal Bandung ini mengajak Abah Andris, dramer Nectura yang pernah pula memperkuat Burgerkill serta gitaris Wiratama Satria sebagai produser. Dari segi musikal, mereka menorehkan olahan komposisi cadas yang masih bisa dicerna oleh khalayak umum. Groovy dan tidak rumit, tapi bertenaga.
.
BLESS THE KNIGHTS “Mjölnir” (17 Juli 2021)
Menanjak ke tingkatan yang lebih menantang. Lewat komposisi instrumental super teknikal ini, Bless the Knights mencoba menyuguhkan olahan djent/progressive metal yang terdengar lebih sinematik, namun tetap heavy. Seperti mengulang konsep di album “Dunamous” (2018), namun dengan eksekusi yang lebih bebas, dinamis dan tentu saja, sangar!
.
DARKSOVLS “Kahar” (20 Oktober 2021)
Band baru yang dihuni empat musisi yang pernah memperkuat Deadsquad era album “Horror Vision” (2009) ini menonjolkan garapan musik death metal yang beringas. Para personelnya mengakui, “Kahar” dialiri banyak elemen, mulai dari band-band old-skool ke new-skool death metal, prog metal hingga black metal. Intinya, mereka cenderung melebur death metal dengan elemen neo-prog dan black metal.
.
HOLYKILLERS “Senyap” (23 April 2021)
Di antara kepungan penghujam metalcore kekinian yang didominasi ide musikal bernuansa deathcore industrial dan djent, Holykillers memilih berjuang di ranah yang lebih seimbang. Memelihara paduan kengerian death metal serta groovy chorus yang dibangun dari gaya metalcore pertengahan era 2000-an, namun dilontarkan dalam kemasan enerjik yang modern. Seperti yang antara lain mereka terapkan di lagu “Portal Maya”, “Martir” atau “Senyap”.
.
VISCRAL “Compulsive Ingenuity” (10 September 2021)
Kebengisan yang cermat dalam konteks death metal dieksekusi Viscral dengan tegas di sini. Ada pengembangan dan perubahan yang lebih brutal di sana-sini, yang sekaligus mewakili karakter keseluruhan “Entrance Into Terrifying Imagery”, album yang memuat lagu ini. Khususnya dalam perumusan konsep soundnya. Ketukan tempo lebih cepat dan padat dalam tempo waktu yang singkat.
.
AVHATH “Felo De Se” (25 Februari 2021)
Unit ‘kelam’ asal Jakarta ini meinginkan sesuatu yang lebih eksploratif dalam segala aspek, melebihi karya-karya rekaman mereka sebelumnya. Mereka ingin membawa pendengar Avhath ke tatanan dunia yang berbeda, dimana eksplorasi aransemen, instrumen serta notasi terdengar sarat warna, namun tetap terbalut kesan depresif.
.
STRAIGHTOUT “Solace” (28 Juni 2021)
Yang membuat lagu ini menarik adalah keberhasilannya menjaga benang merah musik Straighout yang diterapkan di album sebelumnya, “Phobia” (2016), walau kini telah diperkuat formasi baru. Tapi yang menjadi fokus utamanya, adalah penyederhanaan komposisinya, agar terdengar lebih ‘manusiawi’, namun tetap groovy dan sarat perintah headbang.
.
ZUES “Blacklist” (26 Maret 2021)
Unit cadas asal Yogyakarta ini bangkit dari tidur panjang, dengan melontarkan konsep musikal yang makin ‘nendang’. Tetap bertempo cepat, kaya akan distorsi dan bertenaga, namun dibalut perancangan suara (sound design) yang modern dan dinamis. “Blacklist” bermuara pada thrash metal yang agresif, namun progresinya bernuansa kekinian.
.
REVENGE THE FATE “Sinsera” (24 Desember 2021)
Rasanya tak berlebihan jika pahlawan metal lokal asal Bandung ini dinobatkan sebagai penggeber deathcore terbaik di Tanah Air. Ini karya terbaru mereka yang diledakkan menjelang tutup tahun, yang antara lain mengandalkan pemolesan mixing dan mastering dari Thomas Rodriguez (Eltrod Studios), produser asal Tennessee, AS. Hasilnya memang membuat mulut ternganga. Eargasm to the max!
.
BURGERKILL “Roar of Chaos” (18 Desember 2021)
Tanpa motor penggerak utamanya, Aries Tanto a.k.a. True ‘Eben’ Megabenz yang meninggal dunia pada 3 September 2021 lalu, salah satu band metal terbaik Tanah Air ini memilih tidak berdiam diri. Dengan konsep musik yang cenderung lebih kencang dan bernuansa death metal, Burgerkill kembali menampar kuping metalhead dengan semangat baru.
.
DEADSQUAD “Curse of the Black Plague” (31 Oktober 2021)
Mengandalkan paduan dua darah barunya, vokalis Agustinus Widi dan dramer Roy Ibrahim membuat Deadsquad tak tertahankan. Semakin buas. Eksekusi komposisi lagunya kini lebih eksplosif, lebih rapat, agresif dan ekstrim. Sangat pekat akan sentuhan kekinian di soundnya, yang sedikit banyak terpengaruh manuver deathcore dan slamming death metal.
Leave a Reply