Satu lagi gerombolan cadas asal Malang, Jawa Timur merangsek skena lewat persembahan amunisi death metal dengan sentuhan melodic dan groove metal. Blastphemy menyebut sebagian besar injeksi energinya datang dari band-band lantang dunia seperti The Black Dahlia Murder, Lamb of God, Obscura, Arch Enemy hingga At the Gates. Dan walaupun baru dibentuk pada 2020 lalu, namun Blastphemy sudah membuktikan keseriusannya dengan meledakkan karya rekaman lagu tunggal debut bertajuk “Gemohing” sejak 21 Januari 2022 lalu.

Jalur melodic/groove metal sendiri menjadi pilihan Blastphemy lantaran pemikir konsep musik utama band ini, yakni gitaris Mujahidin Firdaus Nirwan a.k.a. Dedek lebih mengutamakan riff-riff gitar yang harmonis dan beat yang groovy, yang dijaga ketat agar tetap berada di jalur death metal. 

More musical less technical. Gaya bermain gitar dari Dedek banyak dipengaruhi oleh Brandon Ellis (The Black Dahlia Murder), Dimebag Darrell (Pantera) dan Mark Morton (Lamb of God),” seru pihak Blastphemy kepada MUSIKERAS.

Oh ya, kata “Gemohing” yang dijadikan judul lagu diambil dari tradisi di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang secara garis besar berarti gotong royong dan kebersamaan. Makna dari lirik lagu “Gemohing” yang ditulis oleh vokalis Hikam Muhammad Sultan mengandung arti perlawanan melawan sikap individualisme. “Lagu ini dirilis sebagai single pertama karena menurut kami secara keseluruhan musiknya bisa mewakili warna musik Blastphemy,” ujar Dedek, memberi alasan. 

.

.

Hikam, Dedek, Andrianus Gian Dimas Anggara (gitar) dan Dhandhit Ben Syakhar (dram) menggarap rekaman “Gemohing” pada akhir Oktober 2021 selama dua hari. Mereka mengeksekusinya di Vamos31 Record Studio, yang berlokasi di kota Malang. Pada hari pertama, Blastphemy melakukan tracking untuk dram, lalu isian ritem pada gitar, lanjut ke pengisian lead atau solo gitar. Pada hari kedua, dilanjutkan dengan perekaman isian bass dan vokal yang berlangsung selama kurang lebih satu jam.

“Proses rekaman bisa dibilang cepat, karena proses rehearsal lagu ‘Gemohing’ ini sudah dilakukan jauh-jauh hari, sejak bulan Agustus 2020 lalu.”

Setelah perilisan single pertama tersebut, Blastphemy langsung tancap gas lagi menggodok materi untuk kebutuhan album pertama. Sembari menunggu proses penggarapan album itu selesai, mereka berencana merilis dua single lagi dalam beberapa bulan ke depan untuk lebih mengenalkan musik Blastphemy kepada orang-orang, khususnya pencinta musik metal di Indonesia.

“Sejauh ini progres penggarapan album masih 10%, baru akan mulai tracking lagu kedua pada bulan Februari ini.”

Dengarkan dan rasakan energi “Gemohing” di berbagai gerai digital seperti Spotify, Apple Music, Bandcamp, Deezer, Tidal, dan lainnya. (aug/MK02)