Selepas kevakuman selama lebih dari tiga tahun, lalu vokalis Boniex Nurwega (For Revenge) yang tak lagi memperkuat unit modern rock ini, menggiring Eirene untuk memanfaatkan momentum. Lewat karya rekaman lagu tunggal bertajuk “Manifesto”, band besutan para musisi Bandung yang kini berdomisili dan bekerja di Jakarta ini pun memutuskan mengubah haluan musiknya. Tak lagi terpasung di keriuhan emo, namun kini mencoba berkembang ke arah yang lebih menyegarkan.  

“Manifesto” sendiri, mereka menyebutnya sebagai lagu perkenalan era baru Eirene. Sebenarnya tidak diperlakukan sebagai single. Karena setelah ini, band yang telah menggeliat sejak pertengahan 2015 silam ini telah mencanangkan bakal merilis single baru serta sebuah album mini (EP) pada pertengahan tahun mendatang.

Selain dengan meluncurnya “Manifesto”, era baru Eirene juga ditandai oleh formasi baru yang memperkuat band ini. Untuk melengkapi dua personel lama, yakni Rian Sidik (bass) dan Faisal ‘Salt’ Riant Saputra (gitar/synth), kini Eirene didukung pula oleh vokalis Zashika Zashika ‘Ijes’ Ramidhia (Haybomb, Agnimaya), dramer ‘Dicky’ Narendradipa (eks Syubidupidapap) dan gitaris Bathara ‘Ara’ Azharsyah (eks Too Weak to Dance). 

.

.

Peranan Ara, bisa dibilang mendatangkan perubahan yang signifikan di racikan musik Eirene. Proses kreatif penggarapannya simpel dan hanya membutuhkan waktu sekitar sebulan. “Aransemen musik datang dari Ara, sebagai personil baru, aransemen Ara fresh dan bisa memperlihatkan wajah Eirene yang baru. Terus di bagian lirik berawal dari Rian yang disempurnain sama Ijes jadi lebih catchy,” ujar pihak band kepada MUSIKERAS, menerangkan.

Sejak awal, Eirene ingin berkarya lagi dengan konsep yang berbeda dibanding era Eirene di album perdana (2018). Mereka bertekad materi baru tidak lagi mengulang formula yang sama. “Dan layaknya bertemu jodoh, kehadiran Ara, Ijes dan Dicky memang menawarkan sesuatu yang berbeda. Lebih fresh karena dari sisi karakter berbeda dibanding Eirene yang dulu. Jadi, perubahan yang ada di “Manifesto” adalah cerminan era baru Eirene.” 

Lalu bagaimana Eirene mendeskripsikan konsep musik terbarunya di lagu “Manifesto”?

“Sebenarnya, penilaian dari netizen atau pihak luar tentang ‘Manifesto’ nggak bisa kami atur, kan? Yang bisa kami lakukan hanya berkarya dan berusaha menampilkan sesuatu yang baru. Deskripsi ‘Manifesto’? Ya, ini sesimpel sebuah pernyataan yang dibawakan dengan cara bernyanyi. Pernyataan ini bercerita tentang apa yang dialami Eirene selama hiatus itu sendiri, dan harapan kami untuk bisa kembali berkarya dan kembali mendapatkan penilaian dari netizen yang beda-beda. Itu lucu dan seru.”

Saat ini, “Manifesto” sudah bisa disimak via berbagai gerai penyedia jasa dengar lagu secara digital seperti Spotify, YouTube Music serta platform musik lainnya. (aug/MK02)