Sebuah proyek menggerinda yang sempat tertunda, lagi-lagi karena hadangan pandemi. Setelah menggelar tur bersama di Jepang pada 2018 lalu, tiga unit cadas ini sebenarnya sudah mencanangkan untuk merilis sebuah album keroyokan three-way split. Namun akhirnya baru bisa terwujud pada Desember 2021 lalu. Pihak label Blackandje Records akhirnya menuntaskan proyek itu lewat sebuah album bertajuk “Propakanda Weapon”.

Proyek album berbagi dari dua band keras dari Indonesia, yakni Noxa dan Inlander plus satu band dari Jepang, Kandarivas ini mengambil judul yang merupakan gabungan nama dan judul lagu ketiga band tersebut. ‘Prokanda’ diambil dari salah satu judul lagu Noxa yaitu “Propaganda” dan ‘Kanda’ dari nama Kandarivas. Sementara ‘weapon’ dari salah satu judul lagu milik Inlander, “The Real Weapon”.

“Propakanda Weapon” beramunisikan sembilan lagu dari ketiga band tersebut yang belum pernah dirilis dalam format fisik sebelumnya. Noxa tetap setia di jalur grindcore lewat dua lagu baru bertajuk “Justice” dan “Greed”. Ini untuk pertama kalinya juga mereka menampilkan vokalis baru Diego Shefa yang menggantikan mendiang Tony ‘Atenk’ Pangeman. Sementara Inlander, band d-beat crossover dari Jakarta, menggeber tiga lagu baru berjudul “Pergerakan Massa”, “Bisnis Perang Revolusi” dan “The Real Weapon”.

.

.

Kandarivas sendiri menggedor lewat empat lagu baru berhawa experimental grindcore, yaitu “Bankara”, “GARAPACHI~Kyte&Nitrogen~”, plus dua lagu cover milik Noxa, yakni “Propaganda” dan “Tanah Air Beta”. Kandarivas merekam lagu-lagu tersebut di Dark Tones Studio, Jakarta Timur saat mereka melakukan tur di Indonesia pada 2019 lalu.

Menurut gitaris Noxa, Ade Himernio Adnis, Kandarivas membawakan lagu-lagu milik Noxa karena memang dilatari kekaguman mereka terhadap Noxa. Apalagi sejak mereka diajak tampil di Noxa Fest pada 3 Desember 2017 dan 2 Desember 2018 silam. “Mereka nge-fans dan respect sama Noxa dan senang banget bisa main di Indonesia, di depan ribuan penonton karena diundang Noxa,” urai Ade kepada MUSIKERAS.   

Selain dipersembahkan untuk para metalhead Tanah Air, perilisan “Propakanda Weapon” ini juga sekaligus didedikasikan untuk kedua sahabat ketiga band, Tony ‘Atenk’ Pangeman dan Fadzil dari Muzik Box, yang membantu tur mereka di Asia Tenggara. Untuk mendukung kualitas produksinya, pemolesan mastering album tersebut dieksekusi oleh Brad Boatright di Audiosiege Studio, Portland Oregon, AS. Sementara ilustrasi sampul dikerjakan oleh Robert Vandal. Selain didistribusikan dalam format digital, “Propakanda Weapon” juga dirilis dalam kemasan fisik CD audio. (mdy/MK01)