Tak ada kata terlambat. Walau telah menjalani karir selama lebih dari dua dekade yang diwarnai proses pergantian formasi serta kesibukan di luar kegiatan band dan tanpa menghasilkan karya rekaman, namun unit hardcore metal asal Sukabumi, Jawa Barat ini tak ingin terhentikan. Kini mereka bangkit, dan mencetuskan 2022 sebagai pembuktian Bolonk untuk memulai catatan diskografinya yang resmi. Tekad itu berhasil dan menelurkan sebuah lagu rekaman tunggal bertajuk “Love Kill” yang sudah diperdengarkan sejak 28 Februari lalu via Crowded Records.   

Sejak terlahir pada 1996 silam, terbentur kesibukan para personelnya membuat Bolonk memang tak sempat benar-benar meluangkan waktu untuk berkarya di dapur rekaman. Juga minim arsip atau artefak dari segala hal besar yang pernah mereka lalui.  

Sebenarnya, “Love Kill” sendiri pun bukan materi yang benar-benar baru. Menurut tuturan pihak band kepada MUSIKERAS, lagu itu merupakan materi lama Bolonk yang baru bisa terealisasikan dalam bentuk karya rekaman pada 2022 ini. Lagu tersebut tercipta pada kisaran 2006 silam. Kala itu, gitaris Yosef Hendrawan meramu riff-riff dan melodi dibantu dramer saat itu, Hengky (Total Rusak). Tapi kemudian, perjalanan aktivitas Bolonk saat proses produksi “Love Kill” dan sebuah lagu lagi yang berjudul “Before and After” terpaksa berhenti lantaran Hengki mengundurkan diri.

Setelah itu, masing-masing personel Bolonk pun mulai disibukkan dengan pekerjaan masing-masing dan hanya bisa fokus berlatih untuk beberapa agenda manggung. Barulah pada 2021, terjadi perbincangan antara Bolonk dengan Ramdan dari Crowded Records untuk rencana perilisan album perdana mereka. Dan sebagai pemanasan menuju album, “Love Kill” pun digarap ulang dengan sentuhan dari dramer baru, Hendri Supriadi dari band metal Filthblank yang mulai bergabung pada medio 2007/2008. Kira-kira butuh waktu satu tahun bagi formasi terbaru; Yosef, Hendri, Erik Setiawan (vokal) dan Agung Priyono (gitar) untuk merampungkan “Love Kill”. Seluruh produksinya dieksekusi di studio rekaman TR Records, Sukabumi, Jawa Barat.

.

.

Ketika menggarap “Love Kill” sendiri, Yosef mengaku dirinya banyak terpengaruh geberan musik dari band-band metalic hardcore era 2000-an dari Amerika dan Inggris. Sebutlah di antaranya seperti State Craft, Dead Blue Sky, Shai Hulud, Overcome, Poison the Well hingga Envision. Setelah cukup lama malang melintang, dari segi musikal memang sedikit pergeseran di konsep musik Bolonk sesuai dengan berkembangnya referensi mereka.

“Secara musik Bolonk sudah tak lagi identik dengan hardcore, namun spirit kami masih tetap di situ (hardcore). Mungkin kami akan lebih metal secara musik. Beberapa referensi musik modern sudah mulai telinga kami terima dan belajar memperbaharui kualitas produksi Bolonk sendiri,” ujar pihak band menegaskan.

Konsep itu, lanjut mereka lagi, akan terus dikembangkan di materi-materi Bolonk selanjutnya. “Love Kill” merupakan catatan diskografi pertama mereka yang resmi terarsipkan, dan perlahan mereka akan mulai mengalihkan fokus ke penggarapan album.

“Untuk album seluruhnya akan diisi dengan materi atau identitas musik yang baru dari Bolonk, dimana saat ini produksi dilakukan di dua kota yakni Sukabumi dan Bandung. Sementara itu, untuk memperkenalkan imej Bolonk 26 tahun yang lalu, semuanya direncanakan akan tersaji pada seluruh materi EP nanti.” (aug/MK02)