Dua veteran dari skena musik keras di Bandung berkolaborasi membentuk sebuah ancaman baru, sebuah band bernama Cekam. Adalah gitaris Daniel Lesmana dari unit slamming death metal Turbidity dan bassis Akbar Harna Jaya Putra aka Abbay dari Kill the Day dan Puppen yang menggagas dan mengeksekusi ide beringas tersebut.
Cekam tidak ingin berlama-lama untuk berpenetrasi melakukan promosi dan memperkenalkan bandnya. Setelah melakukan pertunjukan perdananya pada acara Kuningan Eundeur dua bulan lalu, mereka langsung menyelesaikan peracikan lima lagu, yakni “Segregasi”, “Suck”, “Cekam”, “Nisiteipsum” dan “Televishit”, dan kemudian merekamnya secara live. Hasilnya adalah sebuah rilisan CD promo yang dirampungkan dan dirilis sejak pertengahan Juli 2022 lalu. Kira-kira berjarak setahun sejak ide mendirikan Cekam mulai tercetus.
Selain Daniel dan Abbay, band ini juga diperkuat dua nyawa baru yang dilibatkan saat rekaman untuk memaksimalkan keganasannya. Ada Fadhiil Fadlhurrohman dari Altanigrum dan Konspirasi Moral untuk mengisi perangkat dram serta Mega Ismayanti dari unit grindcore Trust di vokal.
Tunggu… vokalis wanita? “Kalau memang layak, why not?”
Itu klarifikasi tegas dari pihak Cekam yang disampaikan kepada MUSIKERAS. Sejak pertama kali melihat Mega latihan di Studio Homeland, Daniel dan Abbay merasa ia memiliki suara unik dan cocok untuk menggerinda di lagu-lagu yang diciptakan Daniel.
.
.
“Sosok vokal perempuan di dalam industri musik metal literally (jumlahnya) sangat jauh perbedaannya, yang lebih didominasi dengan vokal laki-laki. Female fronted dengan karakter suara vokal yang ‘sangar’ menggunakan teknik growl yang biasanya identik dengan karakter vokal laki-laki. Orang-orang yang sudah mendengarkan musik Cekam mengira sosok di balik suara itu adalah laki-laki, dan kaget setelah tahu suara itu adalah perempuan. Dan tentunya, memberikan nuansa yang berbeda.”
Dengan vokalis seorang perempuan, Cekam menyuguhkan konsep musik grindcore modern yang dibaur dengan grindcore gaya lama. Sedikit banyak mereka mendapatkan pengaruh dari band-band luar macam Terrorizer (AS), Nasum (Swedia), Rotten Sound (Finlandia) hingga Wormrot (Singapura), yang menjadikan formula band ini lebih ikonik.
Karena direkam secara live, tentu saja prosesnya cukup menantang. Setidaknya, ada dua lagu yang disebut Cekam lumayan menuntut konsentrasi saat mengeksekusinya, yaitu “Segregasi” dan “Televeshit”.
“Temponya naik turun dengan beat yang cepat. Dalam penggarapannya pun memakan waktu karena harus beberapa kali take ulang. Tapi hasil akhir memuaskan, begitu pun ketegasan dalam lirik yang sangat matang,” seru Cekam percaya diri.
Setelah menyebarkan promo, selanjutnya Cekam telah meniatkan akan membuat dua video musik sekaligus pada Agustus ini serta melepas album penuh di penghujung 2022 ini. Sejauh ini, sudah mencapai tahapan 65% dari keseluruhan proses dan berharap bisa berjalan lancar dan dirilis secepatnya. (aug/MK02)
.
.