Gerbang menuju keabadian telah dibuka secara resmi oleh band Semarang, Jawa Tengah ini. Tepatnya dimulai pada 26 Desember 2021 lalu. Sesuai dengan nama bandnya, Eternity Gate ingin mengarahkan eksistensinya ke keabadian. Tentunya dalam arti, bisa bertahan lama dan selalu melahirkan karya. 

Dihuni oleh formasi Wawan (vokal), Cahyo ‘Tyo’ Sulistyo (gitar), Cahyo ‘Iyok’ Dwi H (bass) dan Reyhan ‘Rey’ Zavier (dram), band ini tak hanya bertujuan sekadar untuk meramaikan industri musik Tanah Air, namun juga berusaha tampil dengan konsep berbeda. Karena dengan bermunculannya band di ranah indie saat ini membuat persaingan pun semakin ketat.

“Kami mempunyai kesamaan dalam aliran ini, bertekad untuk terjun ke dalam dunia musik semaksimal mungkin, dan selalu mengeluarkan karya-karya,” seru pihak band sarat semangat dan optimisme. 

Sebagai gebrakan awal, Eternity Gate sudah menyiapkan dua karya lagu rilisan tunggal, masing-masing bertajuk “Depresi” dan “Lepaskan”. Karya rekaman yang digarap selama sebulan tersebut, menceritakan tentang fenomena di sekitar kehidupan manusia, tentang keputusasaan dengan segala permasalahan kehidupan, dosa dan sebagainya.

Eternity Gate mengeksekusi rekaman “Depresi” dan “Lepaskan” di Studioqu Music Recording, Semarang. Termasuk untuk pemolesan penataan suara (mixing) serta pelarasan suaranya (mastering).

Keganasan hardcore serta kedinamisan metalcore menjadi formula utama Eternity gates dalam menggarap musiknya. Khususnya di dua karya lagu awal mereka itu. 

“Kami menggabungkan dari beberapa influence, di antaranya seperti Pantera, Lamb of God, Sepultura dan Slipknot. Konsep musik kami cenderung ke hardcore dan metalcore, namun juga masih terasa sentuhan old-school-nya,” ujar Tyo kepada MUSIKERAS, yang juga tercatat sebagai gitaris di unit symphonic rock, Cultural Band.  

Untuk merayakan, sekaligus mengesahkan perilisan lagu “Depresi” dan “Lepaskan”, maka Eternity Gate bakal hadir menjajal panggung “Calling Scream” yang digelar oleh Jakarta Keras pada 25 September 2022. Di acara yang berlangsung di Rooftop Ps. Gembrong Baru, Cipinang, Jakarta Timur tersebut, juga dimeriahkan oleh band-band ganas seperti Thrashline, Bestiality, Angkara, Disgusting God, Dead Chromatix, Toiletsounds, F.O.D., Despised hingga Cultural. Eternity Gate sendiri menyuguhkan format istimewa, dengan menghadirkan bintang tamu senior, yakni Trison Manurung (Roxx).

Disamping “Depresi” dan “Lepaskan”, Eternity Gate juga sudah mulai ancang-ancang menyiapkan album mini (EP) dalam format digital. Beberapa materi lagu baru sudah di tangan dan siap direkam. (aug/MK02)

.

.