Membuka awal 2023, unit deathcore asal kota Bandung, Jawa Barat, Impurity melepas lagu rilisan tunggal pertamanya yang berjudul “Bencana”. Karya dengan tuturan lirik bertema gelap pasca apokaliptik ini bercerita tentang sebuah bencana yang disebabkan oleh keserakahan manusia yang berakibat fatal bagi manusia itu sendiri. Dampaknya berupa kehancuran, penderitaan dan kematian. Keserakahan manusia menimbulkan perang yang dilakukan atas suatu keinginan untuk memperluas kekuasaan, merampas sumber daya dan sarana memperkuat eksistensi diri. 

Intinya, Impurity ingin menyampaikan sebuah pesan bahwa kita sebagai manusia harus terus berbuat baik dan menghantikan berbuat dosa. Karena apabila dunia sudah rusak, jangan salahkan Tuhan, salahkan saja sistem dan manusianya. Jangan sampai menyesal saat kematian datang, karena hukuman Tuhan akan lebih berat.

Untuk mengekspresikan tema lagunya secara maksimal, Impurity yang diperkuat formasi River Rais Ali Fathonah (vokal), Dimas Mohammad Makdus (gitar), Kaizer Nugraha (gitar) dan Galih Seto Ratri (bass) menerapkan aransemen musik yang beringas. Mereka mengedepankan konsep deathcore yang dirancang menggabungkan unsur death metal dengan suasana metalcore.

.

.

“Dengan riff-riff gitar ala death metal yang distem (tuning) turun dengan ciri khas permainan tremolo picking dan slamming-nya, ketukan-ketukan dram blast beat serta breakdown part untuk menambah karakter metalcore dengan ciri khas vokal death growl,” seru Impurity kepada MUSIKERAS merinci formula kebrutalan musiknya di “Bencana”.

Saat meracik komposisi serta aransemennya, Impurity banyak mendapatkan referensi dari berbagai karya musik deathcore modern saat ini, plus tambahan sedikit kesan ala oldschool.  Yang mereka simak, antara lain seperti Carnifex, Bring Me The Horizon, Suicide Silence hingga Whitechapel.

Eksekusi karya yang mandiri menjadi nyawa dari “Bencana”. Proses kreatifnya, mulai dari tahapan produksi hingga mixing dan mastering dikerjakan secara mandiri di salah satu sekretariat unit kegiatan mahasiswa musik tradisional di kampus mereka. Tempat yang juga mempertemukan para personelnya saat proses menuju pembentukan Impurity pada awal 2023. 

“Hanya, untuk vokal kami rekam di salah satu kosan personel Impurity agar lebih santai saja dan tidak ada gangguan saat proses rekamannya. Sebenarnya waktu penggarapannya kurang lebih empat bulan, sebelum nama Impurity terbentuk. Mulai dari awal proses berbagi pemikiran, lalu pembuatan cerita, lirik dan musiknya, sampai ke proses mixing dan mastering

Walau baru saja merampungkan “Bencana”, bukan berarti Impurity langsung puas. Karena saat ini, mereka sudah langsung tancap gas untuk menggodok karya lagu tunggal berikutnya. Rencananya untuk beberapa bulan ke depan, mereka akan meneruskan peracikannya, yang dimulai dari pembuatan konsep, filosofi serta alurnya lagunya.

“Pada single berikutnya ini, kami ingin bereksperimen pada komposisi musiknya dengan mencoba menggabungkan deathcore dengan alat musik tradisional gamelan. Belum tau sih hasilnya seperti apa, tapi ditunggu saja ya,” urai mereka menjanjikan.

Kini lagu “Bencana” sudah bisa dilantangkan melalui berbagai gerai platform digital seperti Spotify, Apple Music, Deezer, Tidal dan YouTube. (aug/MK02)

.

.