Usai bernostalgia sesaat di proyek perilisan ulang album debutnya, “ROXX/black album” yang tepat berusia tiga dekade tahun lalu, kini unit rock legendaris asal Jakarta ini kembali bergegas melanjutkan roda kreativitasnya. Sebuah lagu rilisan tunggal terbaru bertajuk “Jangan Lawan” telah diluncurkan sejak 30 Juni 2023 lalu, yang dieksekusi oleh formasi paling anyar ROXX saat ini.
Selain tiga personel lamanya, yakni Trison P. Manurung (vokal), Toni Agusbekti Sutomo aka Tony Monot (bass) dan Didik Danar Dono aka DD Crow (gitar), kini ada dramer Adhytia Perkasa dari band Siksa Kubur dan gitaris Rully Worotikan dari band OMNI yang menyuntikkan darah segar. Keduanya, menggantikan posisi dramer Raiden Soedjono dan gitaris Iwan Achtandi aka Iwan Panjang.
Adanya perombakan di susunan personel tak lepas dari kendala teknis yang membuat ROXX sulit bergerak jika tidak segera mencari solusi. Alasan pertama, menurut tuturan Trison kepada MUSIKERAS, Iwan panjang saat ini masih bermasalah dengan kesehatan, sementara Raiden tak lagi memperlihatkan loyalitas untuk berproses bersama ROXX.
“Raiden sudah nggak eksis lagi dan loyalitasnya juga sudah sangat terbatas. Untuk ngajak dia ngumpul aja susah, apalagi workshop. Sehingga (kami) nggak bisa lagi mempertahankan Raiden,” urai Trison blak-blakan.
Tapi kehadiran Adhitya dan Rully, di sisi lain memberi angin segar buat ROXX. Khususnya dalam menjalani proses kreatif peracikan lagu-lagu baru. Termasuk di “Jangan Lawan”. Trison sudah lama mengamati kiprah keduanya dan merasa sangat tepat untuk melibatkan mereka di ROXX.
“ROXX butuh gitaris. Setelah gue lihat permainan Rully beberapa kali saat perform dengan Omni (band Rully), gue tertarik ngajak dia. Karena dia punya (permainan) rhythm section yang keren, sehingga mungkin bisa mengisi kekosongan di ROXX. Sementara Adhit, sebenarnya gue melihat dia seperti gue melihat Almarhum Arry Yanuar (dramer awal ROXX), baik dari sosoknya maupun permainannya. Gue lihat ada kesamaan. Cuma karena waktu itu Adhit masih di Siksa Kubur, jadi kami belum bisa merealisasikannya. Nah, ketika Siksa Kubur sedang vakum, gue ngajak Adhit untuk bergabung di ROXX. Dan kebetulan banget, gayung bersambut. Dia dengan senang hati mau bergabung.”
“Dengan masuknya Rully dan Adhit, jelas membawa perbedaan yang besar secara komposisi lagu, membawa banyak energi baru buat ROXX. Dan kami memang menginginkan dua personel baru ini untuk ikut andil besar di pembuatan musik kami, sehingga hasilnya mereka benar-benar bisa menambahkan warna dan semangat baru di ROXX. Ada perbedaan juga secara teknis di pemilihan sound gitar untuk single ini, dan lagu-lagu berikutnya yang masih dalam proses rekaman,” ujar DD Crow menambahkan.
Harapan yang diproyeksikan ROXX pada sosok Rully dan Adhit akhirnya terwujud. Paling tidak, saat menjalani workshop peracikan lagu “Jangan Lawan” yang terbentuk dari proses jamming, sedikit banyak lumayan dipengaruhi ide-ide dari keduanya.
“Karena kami memang butuh inspirasi dari Adhit dan Rully sebagai anak muda (jaman) sekarang. Walaupun Rully tidak semuda anak-anak sekarang, tapi dia mempunyai pandangan yang milenium banget. Jadi gue pikir mereka berdua harus dilibatkan dalam penggarapan karya-karya ROXX. Dan terbukti, banyak ide mereka yang bisa kami pakai. Kebetulan nggak jauh-jauh juga dari inspirasi-inspirasi yang pernah ROXX lakukan jaman dulu. Banyak orang bilang, ROXX sudah kembali ke jaman dulu, padahal nggak sengaja. Bikin-bikin aja sehingga terbentuk seperti itu.”
Dengan proses jamming, ROXX merasa komposisi lagu mereka sekarang lebih menonjolkan karakter permainan personelnya. Lalu dengan referensi musik yang cukup beragam antar personel, mereka pun berhasil meramu gaya penulisan lagu yang unik dan lebih agresif dengan tetap menjaga karakter asli dari ROXX itu sendiri. Walau menurut Trison referensi musiknya masih banyak mengacu ke band-band lama, tapi mereka juga mendapat masukan dari beberapa band modern.
“Antara lain dari Bleed from Within (band heavy metal asal Skotlandia), salah satu band modern yang punya daya tarik buat ROXX sebagai inspirasinya,” cetus Trison.
Selain sebagai gitaris, untuk penggarapan “Jangan Lawan” ini, ROXX juga mempercayakan Rully Worotikan sebagai produser musiknya. Seluruh proses rekaman dilakukan di studio Rodinda Music, Jakarta dengan melibatkan Yusuf Effendy untuk teknis rekaman, serta pemolesan mixing dan mastering yang diolah oleh Rizki Wahyudi, masing-masing di Jagasvara dan Chandracom Mastering Suite.
Bagi Rully, mendapat kepercayaan seperti itu dari band sebesar ROXX tentu saja memberi tantangan tersendiri. “Tak pernah ada cerita mudah dalam bekerja bersama dengan band yang punya predikat legenda seperti ROXX. Apalagi kalau kita terlibat sebagai personel juga di dalamnya,” serunya meyakinkan.
Tapi sebagai musisi yang juga sudah punya pengalaman sebagai produser musik, Rully cukup yakin punya formula yang ia rasa tepat untuk mengarahkan kinerja peracikan lagu-lagu di ROXX. Ia memberikan supervisi dalam proses pembuatan lagu dan melakukan beberapa upgrade dalam proses penulisan lagu.
“Karena masuknya dua personel baru bukan perkara mudah dalam proses penulisan lagu baru. Benang merah yang disepakati harus selalu jadi acuan dalam setiap lagu yang dikerjakan. Begitu juga pemilihan tema yang akan dijadikan lirik lagu. Selanjutnya gue pilih sound yang tepat buat ROXX saat ini. Nah, ‘Jangan Lawan’ ini adalah hasil bungkusan ROXX di era yang baru. Ini adalah lagu pembuka buat album barunya Roxx.”
ROXX secara resmi tampil pertama kali di depan publik pada 1 April 1987 silam di Jakarta dengan formasi awal, yakni Trison, Wijaya (gitar), Arry Yanuar, Tony Monot dan Iwan Achtandi. Debut mereka dimulai ketika menjadi band terbaik kedua di gelaran “Festival Rock Se-Indonesia” pada 1989 versi Log Zhelebour. Lagu tunggal rilisan pertama ROXX yang berjudul “Rock Bergema” lantas termuat di album kompilasi “Festival Rock Log Zhelebour 1989”. Pada 10 Agustus 1999, Arry meninggal dunia dan sempat membuat Roxx vakum.
Dalam sejarah musik rock Indonesia, Roxx disebut-sebut sebagai salah satu pelopor pergerakan musik metal di ranah underground di Indonesia. Sejauh ini, ROXX telah merilis album “Roxx” (1992), “Nol” (1994), “Bergema Lagi” (2004), “Retake” (2009), “Jauh dari Tuhan” (2013) dan “Anthem” (2017). “Jangan Lawan” sendiri bakal menjadi lagu pembuka dari album penuh ROXX berikutnya, yang saat ini sedang dalam penggodokan. (mdy/MK01)
.
.
Leave a Reply