Pasca hengkangnya vokalis Faizal Permana sekitar Februari 2023 lalu, band rock asal Jakarta ini lagi-lagi harus meneruskan putaran karirnya dengan menghadirkan personel baru. Seiring dengan peluncuran lagu rilisan tunggal terbarunya yang bertajuk “Malfunction”, secara resmi KILMS memperkenalkan Ahmad Abdul sebagai frontman terbarunya.

Sejauh ini, Abdul merupakan pengisi vokal yang kelima di band bentukan 18 tahun silam ini – setelah Fauzan ‘Sansan’ (Pee Wee Gaskin), Onadio Leonardo, Savira Razak dan Faizal. Sempat pula diselingi Aiu Ratna (Garasi, Cokelat) dan Joe Tirta (eks St. Loco) yang berstatus featuring selama beberapa waktu. Sementara untuk formasi keseluruhan, KILMS yang sebelumnya dikenal dengan nama Killing Me Inside ini antara lain juga pernah dihuni gitaris Raka Cyril Damar (Vierratale), bassis Erlangga ‘Tetsuya’ Wibisana, dramer Davi Frisya dan Putra Pra Ramadhan (Burgerkill) serta kibordis dan vokalis latar, Rudye Nugraha Putra.

Kendati kerap didera pergantian personel, tapi hingga hari ini KILMS tetap bergeming, sama sekali tidak memperlihatkan gelagat mengendurkan deru mesinnya. Bahkan formasi terkini, yang diperkuat gitaris Josaphat Klemens sebagai satu-satunya personel asli yang tersisa sejak terbentuk pada Juni 2005 silam, serta Machdis Arie (bass) dan Gama Gifari (dram) tetap semangat melahirkan karya-karya rekaman baru.

“Karena (profesi ini) sudah menjadi hal yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari… main gitar, makan, minum, jalan-jalan, bernafas… Mungkin sudah satu kesatuan tuh, dan kebetulan (kami) suka musik berdistorsi dan sudah punya wadah atau perahu di KILMS ini…. Jadi mau gimana pun kondisinya, namanya juga kegiatan sehari-hari, pasti sebisa mungkin akan dilakukan seumur hidup. Nggak ada alasan untuk menghentikannya,” seru Josaphat kepada MUSIKERAS, meyakinkan. 

Lagu “Malfunction” sendiri lahir setelah KILMS puasa merilis materi selama dua tahun. Dan kini, mereka memantapkan visi musiknya dengan format yang masih mengedepankan akar Killing Me Inside, yakni emo, namun dengan pendekatan yang lebih segar dan modern. 

Tapi sebenarnya, tutur Josaphat, pemilihan jalur emo ini juga berkaitan erat dengan kehadiran Abdul yang memiliki jangkauan suara tinggi. Sehingga bisa dibilang, konsep emo itu muncul secara otomatis. “Ketika suara tingginya Abdul ketemu distorsi, langsung bisa sangat relate dengan band-band emo pada umumnya.”

Lantas apa yang membedakan Abdul dengan pendahulunya, khususnya Faizal? 

“Untungnya Abdul ini juga bisa compose lagu,” ujar Josaphat diplomatis. “Jadi bisa dibilang kami sangat mempersilahkan Abdul untuk meng-compose nada-nada yang buat dia nyaman. Untungnya nggak perlu dengan usaha yang sulit karena Abdul juga suka dengerin band-band emo, jadi ngeblend dengan musiknya KILMS. Bisa dibilang begitu….”

Selain Abdul, hal baru yang disuguhkan KILMS di “Malfunction” ini adalah kehadirkan Chandra Erin dari grup Sunrise, yang ikut berkontribusi memainkan gitar dan mengisi vokal scream. Sehingga hasilnya, KILMS tetap mengedepankan nuansa keras, namun juga catchy dan emosional. 

“Kami rasa, kalau formasi saat ini ditambah satu gitar kok menarik ya? Apalagi Chandra juga bisa fokus di scream, karena aku dan Arie lebih pengen fokus main di instrumen aja. Jadi scream bisa di-handle Chandra.”

Penulisan “Malfunction” sendiri menceritakan perjalanan emosional yang cukup berat. Menceritakan tentang masalah mental. Menurut Abdul yang menulis liriknya, pesan yang bisa diambil dari lagu ini adalah; “Semua manusia pasti punya ego masing-masing dan tempatnya salah, dan ada momentum di mana pemikiran kita tidak jernih dan berfungsi dengan tidak baik (malfunction) sehingga dapat mengambil alih diri kita dari celah sedih, takut, dan hal serupa pada saat gelap dan kelam itu.” 

Lewat “Malfunction” yang dirilis resmi sejak 13 Oktober 2023 lalu, KILMS ingin mengajak pendengarnya untuk tetap bertahan, seberat apa pun situasi yang dihadapi, karena kendalinya ada pada diri sendiri. Seperti halnya yang dilakukan KILMS dalam menjalani karirnya sendiri. (mdy/MK01)

.

.