Tidak salah jika band baru ini disebut sebagai ‘supergrup’. Karena para personelnya, sudah cukup dikenal di skena musik. Vokalisnya, Agustinus Widi pernah memperkuat band metal Deadsquad di album “Catharsis”. Lalu ada pula gitaris Hinhin Agung Daryana, jebolan band metal Beside, yang kini juga tergabung di Humiliation dan Kudeta.
Dua personel Haunted Era lainnya adalah musisi perempuan dengan kemampuan teknikal serta musikalitas yang tak kalah berbahaya. Di belakang perangkat dram diduduki musisi belia Monica Kezia Bunga Keinanti aka Bunga Bangsa, yang antara lain sudah merilis dua komposisi progressive metal bernuansa etnik berjudul “Panggrantesing Jagad” dan “Prahara Rusaking Jagad”. Sementara di penyuplai register rendah – satu-satunya musisi yang tidak berasal dari skena metal – ada Wanda Wilda Netanya Omar aka Wanda Omar. Juga salah satu bassis perempuan generasi baru yang sangat diperhitungkan kapasitas permainannya.
Kuartet menarik ini, sudah meluncurkan hasil kolaborasinya dalam sebuah komposisi cadas bertajuk “Midnight Sun” pada 11 November 2023 lalu. Tak hanya diperdengarkan dalam format audio digital, namun juga sekaligus menyertakan video musik sebagai penguat serta media visualisasi pesan di dalam lagunya.
Cikal bakal Haunted Era mulai teranyam ketika Widi, Hinhin serta Bunga membuat konten dimana mereka memainkan lagu milik Lamb of God. Dari situ, secara spontan ketiganya menemukan kecocokan dan akhirnya memutuskan untuk meneruskan chemistry-nya dengan membentuk band serta menulis karyanya sendiri di tahun ini juga.
Setelah Wanda bergabung, mereka pun melahirkan “Midnight Sun” yang memamerkan talenta progresif metal Haunted Era yang terbilang solid, dengan gaya groove metal bercampur teknikal serta progresivitas tinggi sebagai nafasnya. Lagu rilisan tunggal tersebut sekaligus menjadi perkenalan kiprah Haunted Era di pentas musik keras.
Yang unik, keempat musisi ini berasal dari empat lokasi berbeda. Bunga berasal dari Salatiga, Widi di Yogyakarta, Hinhin di Bandung dan Wanda di Jakarta. Tapi proses peracikan “Midnight Sun” keseluruhan direkam di Bunga Bangsa Music Studio, di Bandung. Tanpa melalui proses jamming, seluruh karya dimasak secara transfer data digital untuk ditulis melalui komputer di masing-masing kota, sambil sesekali bertukar pikiran di ‘udara’ melalui aplikasi Zoom.
Selain itu, menurut tuturan pihak Haunted Era kepada MUSIKERAS, bukan hanya perbedaan domisili yang membuat band ini unik. Namun juga latar belakang pengaruh musikal para personelnya yang berbeda-beda. “Ini menjadi salah satu kunci dari uniknya ramuan musik khas Haunted Era,” kata mereka meyakinkan.
Walau berawal dari momentum memainkan lagu milik Lamb of God, namun Haunted Era menyebut banyak referensi lain yang menjadi acuan mereka dalam peracikan karya. “Pada dasarnya, Lamb of God tidak menjadi satu acuan khusus pada proses racikan musik ‘Midnight Sun’. Semua personel dibebaskan untuk membunyikan ekspresinya yang ada dalam dirinya masing-masing sampai kemudian atmosfir yang menyatukan keragaman tersebut menjadi karakter yang unik dan membedakan Haunted Era dengan band lainnya.”
Tidak bisa dipungkiri, kehadiran Wanda Omar juga menghadirkan rasa penasaran, mengingat latar belakang musikalnya yang sangat berbeda dibanding tiga personel lainnya. “Alam semesta yang menakdirkan Wanda Omar untuk menjadi bagian dari Haunted Era,” cetus pihak band tegas.
Tapi lebih dari itu, sebelum tercetusnya Haunted Era, sempat sudah ada wacana untuk menyatukan Bunga dan Wanda dalam sebuah band yang seluruh personelnya perempuan. Nah, akhirnya ketika ditawari untuk bergabung di Haunted Era, Wanda langsung tertarik.
“Secara musikal (memang) terdapat beberapa adaptasi pola permainan bass, karena kami amati Wanda belum terbiasa bermain metal. Tapi dampaknya jadi malah dapet warna lumayan segar karena pola isiannya jadi cenderung sedikit unik. Semua berjalan natural, proses penyocokan dan adaptasi dilakukan saat rekaman bass, jadi ide yang keluar pada waktu rekaman itu juga yang direkam.”
Ada sisi menguntungkan bagi Haunted Era dengan bergabungnya Wanda. Paling tidak membuat posisi band tersebut sedikit lebih terbuka ke wilayah yang lebih luas, ketimbang sekadar berkubang di ranah metal. Haunted Era akan memiliki peluang lebih besar untuk didengarkan lebih banyak musisi atau pendengar musik yang bukan berasal dari skena metal.
O ya, “Midnight Sun” yang penggarapannya juga dibantu oleh Rifki 13 (7 Kurcaci, Kon:flik:tion, Kudeta) serta gitaris Rafly Marsudhia (Tibiast) bukan satu-satunya karya rekaman yang dihasilkan Haunted Era. Saat ini mereka bahkan tengah menyiapkan album penuh berjudul “Endless Panorama”, dimana tahapan produksinya sudah memasuki sentuhan akhir. Mereka menjamin, jumlah amunisi lagu album tersebut bakal membuat para pendengar terhantui dan semakin penasaran akan pergerakan Haunted Era selanjutnya. (mdy/MK01)
.
Leave a Reply