Album Baru GETAH, dan Sebuah Konsep Kebangkitan

“Secara musikal, kami tak pernah mau bikin konsep!”

Kalimat di atas ditegaskan pihak GeTAH kepada MUSIKERAS, yang diwakili oleh salah satu pendirinya, bassis Marcel Wetik. Khususnya berkaitan dengan perilisan album terbaru band rock asal Jakarta tersebut, yang bertajuk “From Within. Thus, Without” pada 25 November 2023 lalu.

Marcel melanjutkan, bahwa pola kolaborasi di tubuh GeTAH lebih menekankan pada proses. Setiap personel dibebaskan untuk menyumbangkan ide-ide serta gagasan musikalnya dalam bentuk demo, yang lantas diolah bersama-sama hingga menjadi sebuah komposisi utuh. 

“Masing-masing member nyumbang paling tidak dua lagu, lalu demonya ramai-ramai kami ‘hancurin’, habis itu ramai-ramai kami bangun lagi. Jadi mau seperti apa pun hasil akhirnya, kami tidak terlalu pusingkan. Kami lebih fokus terhadap prosesnya. Jadinya bakal seperti apa musiknya kami pun tidak pernah tahu. Memang itu yang kami mau, jadi buat kami juga surprise….”

Tapi terlepas dari urusan musik, album “From Within. Thus, Without” sendiri adalah sebuah konsep. Dimana semua elemen dari satu lagu dengan lagu lainnya saling berkaitan. Bahkan sampai ke susunannya, atau urutannya dari lagu awal hingga lagu terakhir. Semuanya merupakan sebuah alur konsep cerita.

“Bukan hanya cerita, tapi konsep yang ingin kami bagi itu ya ‘from within. thus, without’ itu. Artinya, semua dimulai dari dalam, habis itu baru keluar. Kerap kali kita merasa (hal-hal) luar yang bisa bikin kita happy di dalam. Sebuah struggle, sebuah keterpurukan, yang akhirnya sadar, lalu bangkit. Basically itu konsepnya….” 

Album yang diproduksi via Mapa Tala Music tersebut, ungkap pihak GeTAH lagi, adalah suatu perwujudan sebuah harapan dan selebrasi kemenangan dari semua proses ‘jatuh’, ‘sadar’ dan lalu ‘bangkit’ melawan kesulitan yang dialami oleh hampir setiap manusia di bumi ini, dengan berangkat dari ‘dalam diri’, maka keadaan ‘luar’ akan mengikuti.

Pergantian vokalis menjelang masuknya masa suram pandemi sempat membuat band bentukan 1995 silam ini terhenti proses kreativitasnya. Namun setelah Phil Vezard bergabung menggantikan vokalis sebelumnya, Oddie Octaviadi pada Maret 2019 lalu, barulah GeTAH yang juga diperkuat duo gitaris Peter Mekel dan Alfa Putra bisa berkonsentrasi mengaspal jalan menuju penggarapan album.

Dimulai dengan peluncuran lagu rilisan tunggal “Coma” pada Februari 2020, lalu berlanjut ke “Breaking Point” pada akhir Desember 2020 dan terakhir “Aigre-doux” pada September 2021. Ketiga lagu tersebut kini juga menjadi bagian dari amunisi “From Within. Thus, Without”. Keseluruhan materi musik direkam di Mekel Music Studio, Jakarta, dengan bantuan Kelana Halim di olahan teknis mixing dan mastering.

Walau sekujur album 100% sudah melibatkan vokal Phil Vezard, namun pihak GeTAH meyakinkan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan jika membandingkannya dengan karya-karya rekaman bersama vokalis sebelumnya. Tentunya ada perbedaan di karakter, tapi jangkauan suara serta selera musik tidak berbeda. “Genre kami tetap rock/metal. Dan karena kami lebih fokus di proses, bukan di hasil akhir.” 

Salah satu lagu yang dikedepankan untuk mempromosikan “From Within. Thus, Without” adalah “The Wild Hunt”, yang menggambarkan intensitas semangat membara yang tak tergoyahkan dari sebuah pencarian atau pemburuan akan kunci kehidupan, sebagai solusi dari prosesnya kebangkitan dari segala keterpurukan. Di sini, GeTAH berkolaborasi dengan musisi lain, seperti Alexandra J. Wuisan (Cherry Bombshell, Sieve dan Gergasi Api) dalam penulisan lirik serta mantan vokalis Dewa, Once Mekel sebagai vokalis tamu. Sementara untuk isian dram dieksekusi oleh Leo Agustri.

Selain bisa dinikmati berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music dan YouTube, album “From Within. Thus, Without” juga bakal diedarkan dalam kemasan fisik cakram padat (CD). 

Sebelumnya, GeTAH telah menghasilkan beberapa karya rekaman. Dimulai album self-titled pada 1996 silam, lalu lagu rilisan tunggal “Missing/Green Wine” (2001). Album penuh kedua, “Release is Peace” dilepas pada 2008, yang lantas disusul lagu tunggal “For The Love of God” (2009) dan “Scared of You” (2012). Selain itu, GeTAH juga pernah terlibat di proyek album “OST Gerbang 13” (2005) dan “OST In The Name of Love” (2008). Pada 24 September 2018 lalu, bersama Noxa dan Inlander, GeTAH tampil di Everloud Fest, di Tokyo Jepang. (mdy/MK01)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts