Musisi metal remaja asal Jakarta, Mika Rafello kembali meluncurkan lagu rilisan tunggal terbarunya, bertajuk “Twisted Minds”. Di sini ia mempertajam kefasihannya dalam meracik dan mengeksekusi musik thrash metal. Selain itu, juga menjadi debut Mika bernyanyi, jadi tidak sekadar mengaransemen, memainkan dan memproduksi musiknya.
Sebelumnya, ia selalu menghadirkan vokalis tamu di lagu-lagunya. Dimulai dari “Ketika Aku di Ketika” yang melibatkan vokal Roy Jeconiah (Jecovox, eks-Boomerang) dan “Lie! Steal! Murder” bersama Oddie Octaviadi (Sic Mynded, eks Getah). Kecuali di lagu “Temporal Sequence”, dimana ia mengajak gitaris Ezra Simanjuntak (Zi Factor) untuk berkolaborasi dalam sebuah komposisi instrumental.
“Proses pembuatan lagu-lagu saya selalu dimulai dengan bermain-main mencari riff yang terasa cocok di hati. Dari situ saya kembangkan menjadi struktur dasar lagu itu sendiri. Jadi semua mengalir begitu saja sesuai feeling dan mood saya saat menciptakan musik,” ujar Mika menjelaskan proses kreatifnya dalam menulis lagu.
Sejauh ini, Mika merasa perjalanan musikalnya jauh lebih berkembang. Ia mengaku banyak hal yang telah ia pelajari, terutama dalam hal pengolahan suara. Mulai dari penataan (mixing), pemilihan sound hingga menyeimbangkan suara antar instrumen.
“Aku juga mulai mempelajari teknik bernyanyi yang tidak asal teriak,” serunya kepada MUSIKERAS.
Selain itu, wawasannya dalam mengembangkan musik metal yang ia geluti juga mulai diperlebar. Ia tidak lagi terpaku mendengarkan para dedengkot metal era lama, tapi mulai menyentuh ranah modern. “Aku mulai banyak mendengarkan band seperti Gojira, Lorna Shore, Thy Art Is Murder, Mastodon dan beberapa band lainnya yang berbeda genre seperti Opeth dan Pain of Salvation.
Setelah melahirkan empat karya lagu lepas, Mika juga sudah mulai mengarahkan fokus ke penggarapan album. Bahkan kini sudah mencapai 90% dari keseluruhan produksi, dan sudah terkumpul sebanyak 14 lagu. Namun karena terkendala jadwal sekolah, maka proses penggarapannya tidak bisa dieksekusi dalam waktu cepat.
“Aku ambil (jurusan) MIPA sehingga pulang sekolah pukul empat (sore) setiap hari. Semoga di 2024 aku bisa menyelesaikan album penuh,” ucapnya menjanjikan.
Gebrakan awal Mika Rafello di dunia permetalan Tanah Air dimulai ketika usianya baru menginjak 13 tahun, dimana kondisi pandemi membuatnya punya waktu banyak mempelajari berbagai instrumen dan teknik pengolahan suara rekaman. Kegiatan yang berawal dari keisengan itu ternyata menghasilkan lagu “Ketika Aku di Ketika”, yang bahkan berhasil tembus ke jajaran nominasi AMI Award 2021 untuk kategori Produksi Metal Terbaik.
Selain di rekaman, Mika juga sempat berkolaborasi dengan musisi internasional yang meminta Mika sebagai gitaris tamu, seperti penyanyi sekaligus DJ internasional ternama asal Inggris, Christina Novelli serta dengan Emma Hewitt, penyanyi trance internasional pada 2022 lalu.
“Twisted Minds” bisa didengarkan di layanan streaming seperti Spotify, Apple Music, Amazon, Deezer, Joox, YouTube Music dan lain-lainnya. (mdy/MK01)
.
Baca juga:
Leave a Reply