Unit emo-rock yang cukup lama malang melintang di pusaran indie Tanah Air, Alone At Last (AAL) akhirnya memuaskan dahaga para penggemarnya lewat sebuah single fresh bertajuk “Bertahan Melawan”. Band asal Bandung ini terakhir kali meluncurkan karya single pada 2015 silam yang bertajuk “Korupsi Sampai Mati”.

Lewat laman resmi AAL di Instagram, Yas (vokal), Ubey (vokal/bass), Athink (dram) serta Balum – gitaris pengganti sementara untuk Owie yang saat ini tengah merampungkan studinya di Seattle, AS – meneriakkan himbauan kepada para pejuang hidup untuk bertahan melawan, bertarung dan tidak menyerah akan mimpinya.

“Bertahan Melawan. Karena takdir adalah kesepakatan yang harus kita jalani. Sikapi dan hadapi. Terlepas dari semua itu. Sesungguhnya pertarungan terberat adalah pertarungan melawan diri sendiri. Di saat kita dihadapkan dengan pilihan untuk ‘menyerah’ atau tetap ‘bertahan melawan’ untuk hal yang kita yakini. Beberapa orang ‘bertarung’ memperjuangkan mimpi mereka. Namun tidak sedikit orang yang berjuang hanya untuk sekedar ‘hidup’ di dunia. Kehidupan bagaikan sebuah pertarungan setiap individu dalam hidupnya mempunyai pertarungannya masing-masing,” urai AAL lebih lanjut.

Dari segi kreativitas musikal, “Bertahan Melawan” sedikit berbeda dibanding materi-materi lagu AAL sebelumnya. “Di lagu ini sengaja dibuat sedikit progresif pada bagan-bagan lagunya, dan vokal pun mengalami perubahan. Di lagu ini vokal dibuat lebih lantang, baik dari cara bernyanyi serta scream-nya,” ujar Ubey kepada MUSIKERAS.

Ketika menggarap aransemennya, ungkap Ubey lagi, bagan lagu “Bertahan Melawan” sedikit terinspirasi oleh band-band luar seperti Protest The Hero, While She Sleeps dan Architects. “Namun tetap dikemas dengan warna Alone At Last demi menjaga benang merah. Lalu juga ditambah nuansa dari (permainan gitar) Balum.”

Penggarapan “Bertahan Melawan” sendiri tidak berlangsung lama. Awalnya, Ubey membuat kerangka lagunya, lalu Balum mengeksekusi fill gitarnya dan ikut membantu merevisi beberapa part lagunya. “Saya bikin lirik dan nada vokal lalu direkam jadi demo, sebelum akhirnya diperdengarkan ke personel lain. Setelah mendapat persetujuan dari personel lain barulah kami mulai masuk studio. Proses recording juga tidak memakan waktu banyak, hanya sekitar dua minggu sampai proses mixing dan mastering.”

Setelah perilisan “Bertahan Melawan” yang diedarkan via 40124 Records – sebuah label yang didirikan oleh Richard Mutter (PAS Band) namun kini diteruskan oleh anaknya, Avedis Mutter – AAL rencananya segera menggenjot penggarapan album mini (EP) berikutnya. Dan kemungkinan besar, proses penggarapannya akan melibatkan Balum dan Owie sekaligus.

Sejauh ini, AAL yang terbentuk sejak April 2002 dan sempat mengalami beberapa kali pergantian formasi ini telah menghasilkan beberapa karya rekaman sebelum “Bertahan Melawan”, yaitu “Sendiri VS Dunia” (EP 2004), “Jiwa” (album 2008), “Takkan Terhenti di Sini” (single 2011), “Integriti” (album 2012), “Rise For Freedom” (single 2014), “Awal dari Cerita” (single 2014) dan “Korupsi Sampai Mati” (2015). (Mdy)