Mengombinasikan beberapa genre musik hingga tercipta ambience menarik menjadi nadi utama album mini (EP) “Anathema”, yang belum lama ini telah dimuntahkan oleh unit cadas asal Kota Garut, Jawa Barat ini. Karya rekaman tersebut juga sekaligus menjadi pelampiasan hasrat bermusik, sekaligus untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi.
Walau situasi kacau berantakan dan sulit, namun KR//SS tetap berusaha bisa menghasilkan karya. Kebencian yang diwariskan serta perlawanan terhadap diri sendiri menjadi dasar pemikiran buncahan lirik di dalam lagu-lagu “Anathema”.
Finsa Irvan (vokal), Lutfi Syam (gitar), Diki Mudayan (bass) dan Iqbal Ramadhan Fauzi (dram) menggarap EP debut mereka tersebut di dua studio berbeda. Sebagian materi lagu direkam secara mandiri atau DIY (do it yourself) pada akhir 2020 lalu, yakni komposisi “Intro” dan lagu “1526” di studio mereka sendiri dengan proses diskusi yang lumayan panjang. Sementara lagu lainnya, yaitu “Satan Army”, “Doktrin” dan “Promise” dieksekusi di Raya Pro Audio sejak 2018, saat KR//SS baru saja dicetuskan kelahirannya.
“Lama proses (penggarapan) EP ‘Anathema’ dua tahun, dikarenakan sempat vakum pada awal tahun 2019,” ujar KR//SS kepada MUSIKERAS, menerangkan.
.
.
Secara garis besar, “Anathema” yang menceritakan tekanan, pemberontakan dan laknat di tebaran liriknya, tidak mengarahkan fokus khusus di garapan musiknya. Karena seperti yang sudah disinggung di awal artikel, secara pribadi, para personelnya mempunyai referensi musik yang berbeda-beda.
“Jadi setiap personel mempunyai keleluasaan untuk berkontribusi membuat materi hingga tercipta EP ‘Anathema’ yang lumayan menyita waktu banyak dalam proses kreatifnya,” urai pihak band lagi, sambil menyebut beberapa band keras dunia dan lokal seperti Power Trip, Comeback Kid, Mass Grave, Slipknot, Crystal Lake, Death Before Dishonor dan Thinking Straight sebagai acuan referensi mereka.
Salah satu lagu yang disebut KR//SS sangat mewakili kolaborasi terbaik mereka adalah “1526”, karena dianggap lebih mewakili formasi KR//SS saat ini, sekaligus juga mewakili penyampuran setiap referensi musik yang berbeda dari para personelnya.
EP “Anathema” sudah bisa didengarkan (streaming) melalui berbagai platform digital seperti iTunes, Spotify, Joox, Deezer, Amazon Music dan Tidal. (aug/MK02)