Satu lagi unit ‘penyiksa’ dari sisi Timur Indonesia, tepatnya Makassar, siap menggerinda di skena hardcore/metal Tanah Air. Lewat karya rekaman perdananya yang berupa single bertajuk “Psycho Depression”, Lockdown menyuarakan dampak dari perundungan (bullying) atau semacamnya yang mengakibatkan kondisi korban menjadi depresi, tekanan mental hingga gangguan jiwa, yang lantas mengakibatkan korban membalas dendam dengan cara menyiksa sampai membunuh perlahan.

Lalu untuk lebih menggambarkan kebrutalan gangguan mental itu, Satria Sandy (vokal), Andi Rezki Fajar (gitar), Muhammad Fajrin (gitar), Andi Amri Mario Kusuma (bass) dan David Agra Christian (dram) menggebernya dengan balutan pekak gitar berdistorsi yang berkarakter hardcore metalik. 

Riff gitar yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu kering, seperti beberapa riff gitar dari band Lamb of God pada saat breakdown, serta ketukan dram yang tidak terlalu padat ala band hardcore Wolf Down dan Get the Shot, ditambah vokal growl yang agak ‘basah’ dan mudah untuk mengerti sebagai bentuk kemarahan kami,” ulas Lockdown kepada MUSIKERAS, mencoba mendeskripsikan konsep musikalnya.

.

.

Saat proses perekaman “Psycho Depession”, konon sempat terjadi sedikit perdebatan di antara para personel band ini. Terutama saat pemilihan karakter sound yang dirasa paling cocok.

“Tetapi semua kami lalui dengan kepala dingin dan melewati beberapa berbincangan dan memutuskan untuk memilih karakter sound yang agak mirip dengan salah satu band hardcore, Get The Shot.” 

Saat proses perekaman, mereka mengeksekusinya selama dua hari. Hari pertama diisi dengan prosesi perekaman isian dram dan gitar, lalu hari kedua untuk porsi bass dan vokal. Keseluruhan tahapan dilakukan di Remains Record dengan bantuan Lhio Al-Qhardawi untuk pemolesan mixing dan mastering.

Sedikit menengok ke belakang, Lockdown merupakan band yang berangkat dari keisengan, lantas menjadi serius dan dimantapkan keeksisannya pada akhir 2019 lalu. Mereka mengawali gebrakannya dengan memainkan lagu-lagu milik Outright, Wolf Down dan Terror. Memasuki 2020 yang diwarnai merebaknya pandemi Covid-19, mereka mulai menggarap “Psycho Depression” dengan sedikit imbuhan konflik internal yang menyebabkan gitaris awal mereka hengkang. Nah, nama Lockdown itu sendiri mereka cetuskan dari kondisi pembatasan masa pandemi yang sangat memprihatinkan di seluruh dunia.

“Psycho Depression” sendiri merupakan gerbang Lockdown menuju pelampiasan karya album perdana mereka, yang rencananya segera diselesaikan. “Kami mempunyai lima materi lagu dan akan masuk dapur rekaman lagi pada bulan Juni 2021 mendatang!” (aug/MK02)