Dari rumpun musik keras, Deadsquad mendominasi penghargaan AMI Awards ke-25 yang berlangsung semalam (13/10) di Studio RCTI+, Kebon jeruk, Jakarta. Unit modern death metal asal Jakarta tersebut berhasil menyabet piala “Album Metal Terbaik” lewat karya album “Catharsis”.

Disamping itu, band yang kini dihuni formasi Stevi Morley Item (gitar), Karisk (gitar), Shadu Rasjidi (bass), Roy Ibrahim (dram) dan Vicky Mono (vokal) tersebut juga mendapatkan trofi atas kolaborasi mereka di lagu “Il Sogno” dengan penyanyi wanita Isyana Sarasvati, lewat kategori “Artis Solo Pria/Wanita/Grup/Kolaborasi Metal Terbaik”.

Album “Catharsis” sendiri dirilis pada 25 Februari 2022 lalu. Lalu tak lama setelahnya, vokalis Agustinus Widi yang mengeksekusi seluruh isian vokal di album tersebut mengundurkan diri.

Di kategori “Album Metal Terbaik”, Deadsquad bersaing dengan empat album lainnya di daftar nominasi, yaitu “Hymn To The Woeful Hearts” (Pure Wrath), “Satir Getir” (Godless Symptoms), “Self Titled” (BongaBonga) dan “The Science of Thought” (Djin).

Sementara di kategori “Artis Solo Pria/Wanita/Grup/Kolaborasi Metal Terbaik”, Deadsquad dan Isyana dibayangi oleh Bonga Bonga lewat komposisi “Suara Sudra”, Burgerkill dengan “Roar of Chaos”, Revenge The Fate dengan “Sinsera” serta lagu Deadsquad sendiri, yakni “Curse of The Black Plague”.

Isyana Sarasvati yang tampaknya semakin mendalami sub-genre progressive yang kental akan nuansa rock dan metal juga berhasil menyabet penghargaan di kategori “Karya Produksi Progressive Terbaik” lewat komposisi lagu “my Mystery”.

.

.

Masih berhubungan dengan paham musik keras, ada pula beberapa nama lain yang muncul sebagai yang terbaik. Di kategori “Artis Solo Pria/Wanita Rock/Instrumentalia Rock Terbaik”, penghargaan diberikan kepada Aldrian Risjad lewat komposisi “Berlari Pelan di Kota yang Cepat”. Lalu ada Voice of Baceprot yang berhasil terpilih sebagai yang terbaik di kategori “Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik” berkat lagu “God Allow Me (Please) to Play Music”. Sementara untuk “Album Rock Terbaik” diraih oleh .Feast lewat album “Abdi Lara Insani”.

Dua kategori lagi adalah “Karya Produksi Blues Terbaik” yang menobatkan lagu “Jingga” dari Gugun Blues Shelter serta Navicula yang mencatatkan video musiknya yang bertajuk “Dinasti Matahari” karya sutradara Dibal Ranuh sebagai peraih kategori “Video Musik Terbaik”.

Antusiasme musisi sendiri terhadap AMI Awards tahun ini sudah dimulai sejak dibukanya pendaftaran lagu secara daring sejak 17 Mei 2022 lalu, yang terus berlanjut hingga penutupan pendaftaran pada 9 Juli 2022. Total sebanyak 4156 lagu yang terdaftar tahun ini, berupa karya produksi rilisan tunggal (single) atau pun album yang diedarkan resmi secara komersil dalam periode 1 Juli 2021 hingga 30 Juni 2022. 

Dari hasil sidang kategorisasi AMI yang berlangsung pada 18 – 29 Juli 2022 telah menghasilkan sebanyak 57 kategori dengan penambahan dan penyempurnaan beberapa kategori baru. Di antaranya adalah “Artis Solo Pria/Wanita/Grup/Kolaborasi Metal Terbaik” dan “Album Metal Terbaik”. Fenomena itu menandakan bahwa dalam kondisi apa pun, semangat serta daya kreatifitas para musisi tetap membara demi kelangsungan industri musik di Tanah Air selanjutnya. Sesuai dengan tema AMI 2022 yang selaras dengan Presidensi G20, yaitu “Recover Together, Recover Stronger Through Music” atau “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat Melalui Musik”.

Tahun ini, untuk merayakan 25 tahun perjalanan AMI Awards, juga secara resmi telah diluncurkan buku eksklusif bertajuk “25 Tahun AMI Awards Memotret Wajah Musik Indonesia”, yang ditulis dan disusun oleh @mudya_mustamin, founder MUSIKERAS. (*/MK03)

Kredit foto: Dicky Moerdani

.

.