“Kami ingin membuat rock kembali populer,” ujar band baru asal Malang, Jawa Timur ini kepada MUSIKERAS, menegaskan misinya dalam membentuk Vahitra.

Pengamatan band yang diperkuat formasi Gallant ‘Nay’ Marchellino (vokal), Raka ‘Raksa’ Firmansyah (gitar), Zulkifli ‘Doel’ Nistyo (gitar) dan Febrian ‘Pel’ Widi (bass) ini menunjukkan gejala menurunnya peminat musik rock. Khususnya yang terlihat di lingkungan pergaulan mereka. 

“Musik rock saat ini kurang memiliki peminat. Di lingkungan kami, sangat sedikit pendengar yang memutar lagu maupun playlist ber-genre rock. Ini menjadi sebuah tantangan yang menarik bagi kami, untuk membuat mereka menyukai musik yang kami mainkan.”

Tapi di luar kenyataan itu, sebenarnya tak ada alasan khusus lainnya yang melatari Vahitra memilih jalur rock. Mereka mengakui, hanya ingin lebih jujur dalam berkarya. Mencoba mengekspresikan apa yang mereka sukai, kemudian membagikannya kepada para pendengar, namun dengan menambahkan ‘rasa baru’ dari referensi musik yang mereka miliki.

Karya itu, telah diwujudkan dalam sebuah lagu rilisan tunggal perdana yang bertajuk “Nun”. Di sini, Vahitra memainkan komposisi yang melingkupi paduan rock ‘n roll, garage serta sedikit blues. “Pada dasarnya kami menggabungkan beberapa genre yang kami sukai sekaligus. Sebuah bentuk eksperimen kami dalam bermusik, namun kami tetap menganggapnya sebagai rock. Kami mengambil musik-musik rock era 70-an sebagai referensi utama, lewat band-band seperti Led Zeppelin, AC/DC hingga ZZ Top serta menambahkan referensi lain seperti The Beatles.”

.

.

“Nun” yang dipersembahkan Vahitra untuk mereka yang berani untuk mengakui kesalahan yang pernah dilakukan dan meyakinkan diri untuk terus berprogres menjadi lebih baik lagi, digarap para personelnya di studio KANÉ, salah satu studio rekaman yang berada di kota mereka, Turen, di sisi selatan Kabupaten Malang.

Namun ada satu hal teknis yang sempat menjadi kendala dalam pengerjaan “Nun”. Hingga hari ini, Vahitra belum memiliki pemain dram tetap sehingga dalam proses penggarapan lagu tersebut – termasuk keseluruhan album yang saat ini juga tengah dikerjakan – mereka harus memaksimalkan jasa additional player. Namun untungnya, sejauh ini penggarapannya terbilang lancar, tanpa kendala berarti. 

“Kecuali untuk urusan dramer, seperti yang kami sebutkan tadi. Semoga kami segera menemukan dramer dengan ‘feels’ yang sama,” seru mereka berharap.

Untuk album perdananya sendiri, Vahitra yang baru terbentuk tahun lalu ini bertekad bisa merilisnya sesegera mungkin. Targetnya tahun ini juga. Tapi sambil menunggu album tersebut, dengarkan “Nun” sebagai pemanasan, yang kini sudah tersedia platform digital streaming seperti Spotify, Apple Music, Deezer dan lainnya. Atau bisa juga diunduh secara legal via The Store Front melalui tautan berikut: . (mdy/MK01)

.

.