WACKED FEST, Penghormatan untuk Sang Legenda Metal

Belum lama ini, atap (roof top) pasar Gembrong Baru telah kembali digetarkan sebuah hajatan musik cadas. Tepatnya pada Sabtu, 4 Maret 2023 lalu. Kali ini mengangkat tema “Honorary Tribute to Yaya Wacked” yang diprakarsai oleh komunitas Lorong Hitam. Event tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi atau penghargaan kepada ‘Sang Legenda Hidup’ Muhammad Yahya Sanjaya alias Yaya Wacked yang telah berkarya sejak awal 80-an di skena metal Tanah Air.

Yaya tercatat pernah memperkuat formasi band metal legendaris Suckerhead di lini vokal pada periode 1989-1990. Di luar bandnya itu, Yaya juga membentuk Grausig pada 1989, band yang mengawali agresinya di ranah kombinasi death metal dan grindcore. Saat itu, band ini juga diperkuat oleh mendiang dramer Robin Hutagaol, sebelum direkrut untuk bergabung di Suckerhead, lalu ke Noxa. Pada 1994, Yaya juga sempat menyanyikan lagu tunggal berjudul “God the Everything” yang termuat di album kompilasi “Top Ten Indonesian Rock Vocalists” yang diproduksi oleh Logiss Records.

Pesta musik keras dimulai pada pukul 16.00 WIB, dibuka oleh sambutan MC yaitu Bambang Grind dan Icha BlaztNoise. Lalu langsung dilanjutkan dengan aksi beringas band-band pengisi acara, yaitu Grindcrotz, Dinasty, No Fronts, Troops of Brutality, Grausig, Corporation of Bleeding, Mati Lemas, Ritual Doom dan ditutup oleh Isolated Demise, salah satu band yang dibentuk oleh Yaya Wacked di era 2000an hingga sekarang.

Selain penampilan mereka, ada juga sesi bincang-bincang (talk show) dan pemutaran Slide Documentary. Sesi tersebut dimulai setelah jeda Maghrib, yang diawali pemutaran foto-foto dokumentasi Yaya Wacked sejak era ’80-an serta video-video testimoni dari beberapa tokoh, seperti Aca (Straight Answer), Tommy (Ngeri), Man (Jasad) dan beberapa lagi lainnya. Di saat lemutaran video dokumeter tersebut, terselip sebuah kejutan untuk Yaya, yaitu testimoni dari sahabat lamanya, Andrew Haug yang saat ini berdomisili di Melbourne, Australia. 

.

.

Setelah itu, sesi Talk Show dimulai dengan moderator Nino Aspiranta dari Trauma dan Icha BlaztNoise. Menghadirkan tokoh utama dalam acara Wacked Fest yaitu Yaya Wacked serta beberapa narasumber yang sengaja diundang secara langsung, yakni Ungki (Rotor) dan Fachmi (Mortus) untuk memberikan kesaksiannya terhadap perjalanan karir Yaya di skena metal. Di tengah berlangsungnya acara, situasi menjadi semakin ramai dengan bergabungnya beberapa tokoh lainnya secara spontan yaitu, Komeng (Mortus), Ukay (Umbra Mortis), Eivy (Punktat) dan Bintang (Toilet). 

Acara berlangsung dengan antusias yang luar biasa dari pengunjung yang hadir. Sesi Talk Show lantas berakhir pada pukul 20.00 WIB, ditutup dengan foto bersama para nara sumber yang hadir, panitia Lorong Hitam dan penyerahan amplifier dari pihak Sponsor yaitu Hari Hari Music kepada Yaya Wacked.

Setelah itu, geberan dari band-band yang berpartisipasi dilanjutkan kembali di panggung utama, dibuka oleh penampilan dari Grausig, band yang dibentuk oleh Yaya Wacked. Lalu berurutan tampil pula Ritual Doom, Mati Lemas dan Isolated Demise. Acara yang diselenggarakan secara gratis tersebut menjadi ajang Silaturahmi para metalheads, bahkan juga ada beberapa dari skena punk yang ikut hadir. Acara berjalan tertib, kondusif dan intimate. Dan akhirnya, acara yang dihadiri oleh kurang lebih 400 penonton tersebut berakhir pada pukul 22.00 WIB dengan aman dan memuaskan. (*/MK03)

Foto: Dok. Lorong Hitam

.

.

1 comment
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
Read More

MUSIKERAS: DISTORSI GEGAP GEMPITA

Di gelaran event perdana kami ini, kami ingin menghadirkan atmosfer yang intim, yang bisa menciptakan kemeriahan konser dinamis…